PURWOREJO, cinta-news.com – Jalur Tengkorak Kalijambe Tewaskan 12 Korban Jiwa. Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Muhaimin, mendesak Pemerintah Provinsi agar segera membangun jalur penyelamat di ruas jalan menurun tajam Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Selain itu, ia menegaskan bahwa penundaan pembangunan hanya akan memperparah risiko kecelakaan di lokasi tersebut. Hal ini ia sampaikan menyusul terjadinya kecelakaan tragis yang kembali memakan korban jiwa.
“Pemerintah dan masyarakat harus menyadari bahwa Jalan Purworejo-Magelang, khususnya di Desa Kalijambe, menyandang predikat ‘jalur tengkorak’ karena tingkat bahayanya yang tinggi,” tegas Muhaimin. Meski begitu, jalan ini tetap menjadi penghubung vital antar-kabupaten. Oleh karena itu, Muhaimin menekankan pentingnya tindakan cepat untuk mencegah korban jiwa bertambah. “Ini jalur ekstrem yang sudah berkali-kali memakan korban. “Kita tidak boleh menunda pembangunan jalur penyelamat karena berarti kita sengaja membahayakan nyawa warga,” tegas Muhaimin pada Minggu (11/5/2025).
Baca Juga: Sejarah Tradisi THR di Indonesia Saat Lebaran
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa kontur jalan yang menurun panjang dari arah utara ke selatan sangat berbahaya bagi kendaraan berat, terutama jika mengalami rem blong. Sebagai contoh, beberapa kecelakaan fatal sebelumnya terjadi karena truk kehilangan kendali akibat kemiringan jalan yang ekstrem. “Pemerintah telah menetapkan jalur ini sebagai zona merah kecelakaan sejak lama, tetapi mereka belum juga melengkapi jalur penyelamat (escape ramp) yang memadai,” tegas Muhaimin.
Sementara itu, data menunjukkan bahwa jalur Kalijambe dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi lokasi sejumlah insiden maut, terutama yang melibatkan kendaraan pengangkut berat. Faktanya, kombinasi jalan menurun, sempit, minimnya jalur pelambatan, serta tidak adanya escape ramp telah menciptakan risiko tinggi bagi pengendara. Akibatnya, kecelakaan beruntun kerap terjadi dan menimbulkan korban jiwa.
Baca Juga: Trump: India-Pakistan Sepakat untuk Gencatan Senjata
Dengan demikian, Muhaimin mendesak Pemprov Jateng, Pemerintah Kabupaten Purworejo, dan pemerintah pusat untuk segera membentuk satuan kerja gabungan guna menangani persoalan ini. Ia menegaskan, “Ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur, ini soal tanggung jawab menyelamatkan nyawa rakyat.” Selanjutnya, ia berharap langkah konkret dapat segera diambil untuk mengurangi angka kecelakaan di jalur tersebut.
Di sisi lain, masyarakat setempat juga mengharapkan adanya solusi permanen untuk masalah ini. Mereka mengeluhkan bahwa banyak nyawa yang seharusnya bisa diselamatkan jika jalur penyelamat sudah dibangun sejak lama. Selain itu, warga menilai bahwa pemasangan rambu peringatan saja tidak cukup untuk mencegah kecelakaan.
Oleh karena itu, pemerintah harus segera menyediakan fasilitas keselamatan seperti escape ramp dan sistem pengereman darurat, bukan hanya memperbaiki jalan. Dengan langkah ini, mereka dapat meminimalisir risiko kecelakaan secara signifikan. Selain itu, pihak berwenang perlu menggencarkan sosialisasi kepada pengemudi kendaraan berat agar mereka lebih memahami bahaya jalur ini.
Sebagai penutup, Muhaimin kembali menekankan bahwa pembangunan jalur penyelamat harus menjadi prioritas. “Kita tidak bisa lagi menunggu korban berikutnya jatuh. Tindakan nyata harus segera dilakukan,” tegasnya. Diharapkan, dalam waktu dekat, langkah-langkah konkret akan diambil untuk mengamankan jalur Kalijambe dan melindungi nyawa pengguna jalan.