JAKARTA, cinta-news.com – Pagi ini (23/6/2025), pengendara di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, kembali harus merasakan frustrasi akibat macet panjang. Titik terpadat terpantau tepat di depan Gerbang Tol Lenteng Agung 2, di mana antrean kendaraan mengular hingga lebih dari 500 meter sejak pukul 08.00 WIB.
Lalu Lintas Nyaris Tak Bergerak, Flyover Tanjung Barat Jadi Titik Awal Kemacetan
Mobil pribadi dan sepeda motor mendominasi jalanan, sedangkan angkutan umum macam Transjakarta dan mikrotrans mengikuti di belakang. Arus kendaraan yang seharusnya lancar justru tersendat parah, bahkan sejak kendaraan melintasi Flyover Tanjung Barat.
Yang membuat situasi semakin runyam, hanya satu petugas Dishub yang terlihat berjaga di sekitar gerbang tol. Petugas itu terlihat sibuk mengatur lalu lintas sekaligus memberi peringatan kepada pengemudi angkutan umum yang berhenti sembarangan.
Kesal! Pengendara Motor Harus Menepi Berkali-kali
Riki (29), seorang pengendara motor asal Jagakarsa, mengaku hampir kehilangan kesabaran karena terjebak macet hampir satu jam hanya untuk melewati gerbang tol.
“Ini udah kayak ritual pagi. Berangkat kerja lebih awal pun tetap aja mentok di sini. Baru kali ini satu jam cuma buat lewat gerbang tol,” keluhnya.
Menurut Riki, kemacetan semakin menjadi-jadi karena ruas jalan yang menyempit, sementara volume kendaraan justru meningkat drastis, terutama dari akses keluar tol.
“Jalannya sempit, motor pada salip-salipan, ditambah lagi ada yang langsung nyelonong dari pintu tol. Ya udah deh, macet total, stresnya minta ampun!” tambahnya.
Karyawan Kantoran pun Mengeluh: “Sering Telat karena Macet Ini!”
Nasib serupa dialami Dimas (35), warga Depok yang bekerja di Jakarta Selatan. Ia mengaku hampir selalu terlambat ke kantor karena kemacetan di sekitar gerbang tol ini.
*”Normalnya cuma 30 menit ke kantor, sekarang bisa nyampe sejam lebih. Jalannya sempit, plus padatnya gila-gilaan,”* ujarnya frustrasi.
Tak hanya itu, Dimas juga beberapa kali nyaris terlibat kecelakaan karena jarak antar-kendaraan terlalu rapat.
“Tadi aja hampir nabrak motor depan karena dia ngerem mendadak. Jalannya kayak sarang lebah, semua pada berdesakan!” ungkapnya.
Minimnya Pengaturan Lalu Lintas Bikin Situasi Semakin Kacau
Meski kemacetan sudah menjadi pemandangan rutin, jumlah petugas yang berjaga masih sangat minim. Padahal, dengan volume kendaraan yang tinggi, seharusnya ada lebih banyak personel yang membantu mengurai kemacetan.
Beberapa pengendara juga menyayangkan kurangnya penertiban terhadap kendaraan umum yang sering berhenti sembarangan, memperparah kemacetan.
Solusi Apa yang Bisa Diterapkan?
- Penambahan Petugas di Titik Rawan Macet
Dengan lebih banyak petugas, pengaturan lalu lintas bisa lebih optimal. - Perbaikan Infrastruktur Jalan
Pelebaran ruas jalan atau penambahan lajur khusus kendaraan umum bisa membantu mengurangi kepadatan. - Penerapan Sistem One Way atau Ganjil-Genap
Kemacetan di Jalan TB Simatupang, khususnya di sekitar Gerbang Tol Lenteng Agung 2, sudah menjadi masalah kronis. Tanpa penanganan serius, para pengendara akan terus terjebak dalam stres dan keterlambatan setiap harinya.
“Kalau nggak ada perubahan, ya kita bakal terus begini. Capek deh!” tutup Riki.
Respon (1)