PANGANDARAN, Cinta-news.com – Dua nelayan lobster, Yadi Atma (54) dan putranya, Yogi (20), dilaporkan hilang setelah terseret ombak di Perairan Batu Bodas, Pantai Timur, Kabupaten Pangandaran. Keduanya merupakan warga Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, yang sehari-hari mengandalkan laut sebagai sumber penghidupan. Tragedi ini terjadi ketika mereka sedang memancing lobster bersama anggota keluarga lainnya, Megi Mustofa, yang berhasil selamat dengan berenang ke darat.
Kronologi Kejadian: Mesin Perahu Mogok di Tengah Laut
Menurut Koordinator Pos SAR Pangandaran, Edwin Purnama, ketiganya berangkat melaut pada Sabtu (28/6/2025) sekitar pukul 15.30 WIB dari Pelabuhan Cikidang menggunakan perahu fiber. Namun, baru setengah jam berlayar, mesin perahu tiba-tiba bermasalah di dekat bagang Pantai Timur. “Kami sempat memperbaiki mesin yang mati itu dan akhirnya berhasil menghidupkannya kembali,” jelas Edwin melalui pesan WhatsApp, Senin (30/6/2025).
Baca Juga: Dianiaya OTK, Polisi di Intan Jaya Alami Luka Serius di Telinga Kanan
Setelah mesin menyala, mereka melanjutkan aktivitas melaut dan berhasil memasang jaring pertama. Namun, saat hendak memasang jaring kedua di sekitar perairan Batu Bodas—kawasan yang berbatasan dengan Cagar Alam Pangandaran—mesin perahu tiba-tiba lepas dan menggantung. Akibatnya, perahu tidak bisa dikendalikan sama sekali.
Upaya Penyelamatan yang Berakhir Tragis
Melihat situasi semakin genting, Megi segera melompat ke air dan berusaha menarik perahu dengan tambang yang dia ikat kuat di pinggangnya.. Sayangnya, arus laut saat itu sangat kuat, membuatnya kelelahan. Yadi dan Yogi kemudian turun membantu, tetapi ombak besar justru memisahkan mereka. Megi berjuang keras untuk mencapai darat dan akhirnya berhasil mengikat perahu ke batu karang. Namun, saat dia berbalik mencari ayah dan adiknya, kedua korban sudah tidak terlihat.
“Kondisi saat itu sudah gelap, sehingga Megi terpaksa pulang melalui jalan darat. Dia bertemu seorang tukang perahu yang kemudian mengantarkannya pulang,” papar Edwin.
Pencarian Tim SAR Terkendala Cuaca Buruk
Tim SAR gabungan segera bergerak untuk mencari kedua nelayan yang hilang. Tim SAR terpaksa menghentikan pencarian pada Minggu (29/6/2025) setelah ombak tinggi dan cuaca buruk menghalangi operasi penyelamatan. “Kami menyisir laut dan bibir pantai di sekitar Cagar Alam Pangandaran, tetapi kondisi ombak sangat tidak bersahabat,” ungkap Edwin.
Pada Senin pagi (30/6/2025), operasi pencarian dilanjutkan dengan intensif. Tim menggunakan berbagai alat, termasuk waverunner dari Basarnas, jetski milik Satpolairud, dan perahu jukung dari SAR Barakuda Pangandaran. Tim SAR memfokuskan pencarian di sekitar lokasi kejadian, namun sampai detik ini mereka belum berhasil menemukan kedua korban.
Harapan Keluarga dan Masyarakat
Keluarga dan warga setempat terus berdoa agar tim SAR dapat menemukan Yadi dan Yogi dalam keadaan selamat. Masyarakat mengenal keduanya sebagai nelayan tangguh yang sudah puluhan tahun mengarungi ganasnya laut Pangandaran. Bagi masyarakat pesisir, kejadian ini menjadi pengingat betapa berbahayanya laut saat musim ombak besar.
Tim SAR tetap optimis dan terus bekerja sama dengan nelayan lokal untuk memperluas area pencarian. “Kami tidak akan menyerah sampai kami menemukan kedua korban ini,” tegas Edwin dengan penuh keyakinan.