BOVEN DIGOEL, Cinta-news.com – Ratusan warga Boven Digoel tiba-tiba mengalami keracunan massal setelah menyantap makanan yang dibagikan dalam acara kampanye salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati setempat, Sabtu (28/6/2025). Kejadian ini langsung menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat, terutama karena korban terus berdatangan ke rumah sakit dengan gejala serupa.
Dr. Novita Mariolen Tandi, Kepala RSUD Boven Digoel, menegaskan ratusan warga harus dilarikan ke rumah sakit karena keracunan. Ia menjelaskan, para korban mulai merasakan gejala keracunan dalam waktu singkat setelah menyantap makanan yang tim kampanye bagikan pukul 15.30 WIT.
Dengan nada serius, dr. Novita membeberkan kronologinya: “Pukul 18.00 WIT, puluhan warga sudah mengeluhkan mual, muntah, dan diare. Tak sampai 24 jam, RSUD kami langsung kewalahan menangani ratusan pasien yang berdatangan!
Baca Juga: Dua Nelayan Lobster Hilang Diterjang Ombak di Pantai Pangandaran
Fakta mengejutkan terungkap saat pihak rumah sakit melakukan pendataan. Tercatat, 177 warga—mulai dari anak-anak hingga dewasa—mendapat perawatan medis. Dari total korban, mayoritas bisa pulang setelah dapat pertolongan pertama. Namun setidaknya 15 orang kondisi mereka cukup serius sampai harus menginap di rumah sakit.
Meski begitu, Novita menegaskan bahwa kondisi seluruh pasien stabil dan tidak ada yang sampai mengalami gawat darurat serius. “Kami sudah menangani semuanya dengan cepat. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa,” ujarnya lega.
Sementara itu, warga yang menjadi korban mengaku kebingungan dengan kejadian ini. Markus (35), salah seorang warga yang menjadi korban, mengaku ia dan keluarganya langsung merasakan gejala tidak enak badan usai menyantap nasi kotak dari tim kampanye.
“Awalnya saya kira hanya masuk angin,” katanya. “Tapi ternyata tetangga sebelah rumah juga mengalami hal sama. Kami akhirnya memutuskan ke rumah sakit bersama-sama.”
Pihak berwenang kini tengah menyelidiki sumber keracunan tersebut. Dugaan sementara mengarah pada makanan yang terkontaminasi bakteri atau penyimpanan tidak higienis. Namun, hingga berita ini terbit, panitia kampanye belum memberikan keterangan resmi tentang insiden ini.
Kejadian ini tentu menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Selain harus menjaga kebersihan makanan, panitia acara publik dengan peserta massal wajib memastikan keamanan semua konsumsi yang mereka sediakan.
Respon (1)