cinta-news.com – Timnas Indonesia harus menelan pil pahit pada laga pamungkas Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.Laga Jepang vs Indonesia yang berlangsung di Suita City Stadium Osaka, Selasa (10/6/2025), berakhir dengan skor 6-0.
Meski Jepang tampil tanpa beberapa pemain bintangnya dan sudah memastikan lolos ke Piala Dunia 2026, mereka tetap bermain begitu dominan.
Statistik AFC mencatat Jepang menguasai 71 persen penguasaan bola, melepaskan 22 tembakan, dan enam di antaranya berbuah gol.
Sedangkan Indonesia tidak mampu memberikan perlawanan berarti. Sepanjang 90 menit, Skuad Garuda hanya mencatatkan 29 persen penguasaan bola dan bahkan tidak melepaskan satu pun tembakan.
Pengamat sepak bola nasional, Rizal Pahlevi menilai kekalahan ini menjadi alarm keras bagi Indonesia.
“Ya, kita menutup rangkaian perjalanan di Grup C putaran ketiga dengan kekalahan telak. Ini menjadi kekalahan terbesar timnas Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia ini dengan skor akhir 6-0,” ujar pria yang biasa disapa Rizal tersebut.
“Kita harus mengakui bahwa kualitas permainan Jepang, baik secara individu maupun kolektif, memang dua atau tiga level di atas kita,” imbuhnya.
Menurutnya, kekuatan Jepang tidak luntur meski menurunkan tim pelapis. Sebab, identitas permainan Samurai Biru sudah mengakar dan bisa tetap terjaga.
Kembalinya Stefano Lilipaly ke Timnas Indonesia, Pengamat: Kluivert Punya Kriteria Unik
Kemenangan atas Timnas Indonesia jadi respons terbaik Jepang setelah mereka kalah dari Australia pada laga sebelumnya.
“Mereka berhasil menutup rangkaian perjalanan di grup ini dengan kemenangan 6-0 sekaligus menjadikan mereka tim tersubur dengan 30 gol dan tim paling solid dari segi pertahanan, hanya kebobolan 3 gol,” tuturnya.
Selain itu, Reza Pahlevi melihat lemahnya pertahanan Indonesia yang sudah kebobolan 20 gol sepanjang babak penyisihan grup.
Jumlah kebobolan itu sama dengan China dan jadi yang terbanyak di antara kontestan Grup C. Sebagai catatan, tim juru kunci Bahrain menderita 16 gol kemasukan.
Rizal Pahlevi mencatat angka yang cukup tinggi dari rangkaian pertandingan yang sudah mereka lewati, meskipun 10 gol di antaranya berasal dari Jepang sendiri, yang mencapai hampir 50%.
Ia juga menyoroti Timnas Indonesia yang kerepotan saat menghadapi tekanan intens dari Jepang. Pemain tampak kehabisan tenaga saat menghadapi permainan aktif tuan rumah.
Rizal Pahlevi mengatakan bahwa serangan yang minim membuat kita tidak memenangkan second ball sama sekali melawan Jepang.
Ia menegaskan bahwa kekalahan ini menjadi pengalaman penting untuk tim asuhan pelatih Patrick kluivert dalam menghadapi babak empat kualifikasi.
Kita harus mengakui bahwa Jepang memang mengalahkan kita dan layak lolos langsung ke Piala Dunia 2026.
“Praktis ini pembelajaran yang berharga buat kita. Tentunya masih ada banyak pekerjaan rumah, area-area yang perlu ditingkatkan untuk menghadapi putaran keempat,” pungkas pria asal Jakarta itu.