Cinta-news.com – Seorang gadis China berusia 24 tahun ditangkap karena mencuri enam kilogram emas dari Museum Sejarah Alam Paris. Penangkapan ini terjadi tak lama setelah perampokan serupa di Museum Louvre yang membuat delapan perhiasan kerajaan raib.
Jaksa Paris Laure Beccuau mengonfirmasi penangkapan tersangka di Barcelona, Spanyol pada 30 September 2025. Polisi menangkapnya saat sedang mencoba membuang satu kilogram emas cair. Dua minggu kemudian, pihak berwajib mengekstradisinya ke Perancis pada 13 Oktober.
Tersangka sekarang menghadapi dakwaan pencurian dan konspirasi kriminal. Penyidik menemukan fakta bahwa ia langsung meninggalkan Perancis pada hari pencurian. Polisi menduga ia hendak pulang ke China sebelum akhirnya tertangkap di Spanyol.
Petugas kebersihan museum pertama kali menemukan kejanggalan saat melihat puing kaca di area pameran. Koleksi emas yang hilang berasal dari empat negara: bongkahan emas Bolivia dari abad ke-18, emas Ural pemberian Tsar Nicholas I tahun 1833, emas California dari era demam emas, dan bongkahan lima kilogram dari Australia.
Kerugian material mencapai 1,5 juta euro atau Rp 29 miliar. Namun Beccuau menekankan bahwa nilai historis dan ilmiah koleksi itu tak ternilai. Emas yang dicuri masih berupa paduan alami mengandung emas dan perak.
Polisi yakin ini adalah pekerjaan kelompok pencuri profesional. Pelaku memotong dua pintu museum dengan gerinda dan membuka etalase kaca menggunakan obor las. Berbagai peralatan canggih ditemukan di TKP, termasuk gergaji, obeng, tabung gas, dan gerinda.
Rekaman CCTV menunjukkan penyusup masuk pukul 01.00 dini hari dan keluar tiga jam kemudian. Penyidik masih mengejar kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat.
Peristiwa ini terjadi berdekatan dengan perampokan Museum Louvre. Kedua kasus memicu kritik tentang lemahnya keamanan museum-museum Perancis. Direktur museum menyebut pelaku sebagai “tim sangat profesional”.
Pemerintah Perancis kini harus segera memperketat sistem pengamanan untuk semua koleksi bersejarahnya. Mereka wajib melindungi warisan budaya dunia ini dengan lebih serius agar kejadian memalukan seperti ini tidak terulang lagi di masa depan.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com
