Jakarta, Cinta-news.com – Polisi Tangkap 157 Pelaku Premanisme di Jaktim, 20 Orang Ditahan. Polres Metro Jakarta Timur berhasil mengamankan lebih dari 150 orang dalam Operasi Berantas Jaya 2025, sebuah langkah tegas memberantas aksi premanisme.
“Dalam 11 hari operasi, kami mengamankan 157 orang, dan 20 di antaranya kami proses hukum karena bukti kuat,” tegas Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (20/5/2025).
Sementara itu, polisi melepaskan 137 pelaku lainnya dengan syarat mengikuti program pembinaan. “Mereka kami bebaskan karena tidak cukup bukti atau korban tidak melapor, tapi tetap kami beri pembinaan,” jelas Nicolas.
Selain itu, polisi juga memulangkan pelaku yang tidak terbukti bersalah dengan syarat wajib lapor. “Mereka kami serahkan kembali ke keluarga, tapi harus rutin melapor ke polisi,” tambahnya.
Jenis Kejahatan yang Ditangani
Operasi ini berfokus pada tujuh jenis kejahatan, antara lain:
- Pencurian dengan pemberatan (curat)
- Pencurian dengan kekerasan (curas)
- Maling kendaraan bermotor (curanmor)
- Perampasan barang
- Pengeroyokan atau penganiayaan
- Pemerasan dan pengancaman
- Membawa senjata tajam
Kami jerat pelaku yang terbukti bersalah dengan pasal-pasal berat!, seperti Pasal 363, 365, 368 KUHP, serta UU Darurat No. 2 Tahun 1951.
Lokasi Penangkapan Terbanyak di Kramat Jati
Kami sapu bersih preman di Jakarta Timur, mayoritas kami seret dari Kramat Jati! “Kramat Jati jadi titik rawan karena ada Pasar Induk dan area parkir yang sering jadi sasaran kejahatan,” paparnya.
Baca Juga: Kapolda Metro Turun Langsung Pantau Demo Ojol di Patung Kuda
Tak hanya menangkap preman, polisi bersama TNI dan Satpol PP juga membersihkan posko organisasi masyarakat (ormas) yang kerap jadi markas tindak kriminal. Salah satunya posko di Pasar Jaya yang akan dibongkar dan diubah menjadi taman.
“Kami berkoordinasi dengan Wali Kota dan Dandim untuk menertibkan Pasar Jaya. Kami hancurkan posko ormas ini, besok kami ganti dengan taman publik!
Dengan hasil operasi ini, polisi membuktikan komitmennya untuk membersihkan Jakarta Timur dari premanisme. Mereka tak hanya menangkap pelaku, tapi juga memastikan para tersangka yang terbukti bersalah mendapat hukuman setimpal. Sementara itu, untuk pelaku yang belum cukup bukti, polisi memilih pendekatan humanis melalui pembinaan. Kedepannya, aparat bakal terus memperketat pengawasan, terutama di lokasi rawan seperti Kramat Jati.
Selain itu, kerja sama dengan TNI dan Satpol PP akan semakin diintensifkan untuk menertibkan posko-posko ormas. Warga pun bisa bernapas lega karena polisi aktif menciptakan lingkungan yang lebih aman. Jadi, kalau ada yang masih nekat beraksi, siap-siap deh berurusan dengan petugas!
Respon (2)