MAKASSAR, Cinta-news.com – Polisi berhasil meringkus sejumlah remaja anggota geng motor yang kerap bikin onar dan terlibat aksi kekerasan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Geng ini bahkan berani menantang aparat—mereka tak hanya menyerang polisi tapi juga memproduksi senjata tajam sendiri, termasuk anak panah busur, khusus untuk tawuran.
Aksi terbaru mereka terjadi di Jalan Pampang Raya, Kecamatan Panakkukang, pada Mei 2025 lalu. Tawuran itu nyaris merenggut nyawa seorang polisi dan melukai seorang warga secara serius. Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, mengungkapkan, “Beberapa korban bahkan terkena anak panah di bagian mata, luka yang sangat berbahaya.”
Korban berinisial AS (18) mengalami luka parah akibat tusukan anak panah. Sementara itu, Brigpol Satria, seorang Bhabinkamtibmas, hampir menjadi korban saat berusaha membubarkan keributan tersebut. “Mereka ini sangat berani, bahkan mengancam nyawa anggota Polri dengan senjata tajam,” tegas Arya.
Tujuh Pelaku Diamankan, Senjata Sitaan Mengejutkan
Polisi berhasil menangkap tujuh tersangka yang diduga terlibat langsung dalam penyerangan: IM (18), MK (16), OW (16), AR (24), IA (22), MF (19), dan MI (21). Saat penggerebekan, polisi menyita berbagai barang bukti, termasuk dua parang dan sejumlah anak panah busur.
Yang mengejutkan, senjata-senjata itu ternyata buatan tangan mereka sendiri! Mereka membuatnya secara otodidak dengan peralatan sederhana. “Mereka belajar sendiri cara membuat panah busur ini, benar-benar mandiri,” jelas Arya.
Tidak hanya menggunakan panah busur buatan sendiri untuk tawuran, tetapi juga menjualnya. Hasil penjualan senjata itu mereka gunakan untuk berfoya-foya. “Selama tiga bulan terakhir, mereka aktif memproduksi senjata ini dan bahkan memasarkannya ke pihak lain,” tegas Arya.
Pemicu Tawuran? Cuma Karena Ejekan di Medsos!
Akar masalahnya ternyata sepele: saling ejek di media sosial. Begitu ada cekcok online, mereka langsung sepakat untuk “COD” (cash on delivery)—istilah mereka untuk tawuran. “Seperti kasus sebelumnya, mereka janjian tawuran lewat medsos,” papar Arya.
Polisi masih mendalami apakah ada pihak lain yang terlibat. Penyidikan terus digencarkan untuk mengungkap jaringan geng motor ini lebih luas.