WASHINGTON DC, cinta-news.com – Trump Bersikeras, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ngotot melarang Universitas Harvard menerima mahasiswa asing melalui platform media sosial Truth Social, Minggu (25/5/2025).
Kementerian Keamanan Dalam Negeri atau Department of Homeland Security (DHS) mengirimkan surat larangan tersebut langsung kepada Presiden Harvard Alan Garber pada 22 Mei 2025 atau Kamis (22/5/2025).
Umur Pensiun ASN ditambah? Simak Info lengkapnya!
Universitas Harvard lantas melakukan serangan balik atas surat itu dengan mengajukan gugatan pada Jumat (23/5/2025) di Boston.
Pihak universitas menyebut kebijakan tersebut sebagai pelanggaran terhadap Konstitusi AS, khususnya hak kebebasan berbicara.
Trump Bersikeras, Hakim federal, Allison Burroughs, berhasil menangkis larangan agar Universitas Harvard menerima mahasiswa asing melalui putusan sementara.
Putusan tersebut memberikan waktu dua pekan bagi Harvard untuk membela posisinya dalam persidangan lanjutan pada 27 dan 29 Mei mendatang.
Di sisi lain, Trump menuding 31 persen mahasiswa Harvard berasal dari luar negeri. Beberapa negara tersebut, klaim Trump, sama sekali tidak bersahabat dengan AS.
“Mereka tidak membayar apa pun untuk pendidikan mahasiswa mereka, dan mereka juga tidak pernah berniat untuk membayar,” kata Trump dalam unggahannya di Truth Social.
“Kami ingin tahu siapa saja mahasiswa asing tersebut, permintaan yang wajar karena kami telah memberikan miliaran dollar AS kepada Harvard, tetapi Harvard tidak mau memberikannya,” sambung Trump.
Ketegangan berkepanjangan antara Universitas Harvard dan Trump memengaruhi pelarangan mahasiswa asing tersebut.
Ketegangan tersebut bermula dari kritik terbuka Universitas Harvard terhadap kebijakan pemerintah terkait hak sipil dan kebebasan akademik.
Pada April, pemerintahan Trump bahkan membekukan dana federal sebesar 2,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 37 triliun untuk Harvard.
Pemerintah membekukan aktivitas universitas itu karena universitas tersebut menolak audit eksternal terhadap dosen dan mahasiswa yang bertujuan mengevaluasi keragaman pandangan politik.
Menteri Pendidikan AS Linda McMahon menyebut Harvard telah mengkhianati prinsip-prinsip dasar pendidikan tinggi.
Mahasiwa asing Harvard
Larangan tersebut diperkirakan akan berdampak pada sekitar 6.800 mahasiswa asing yang saat ini belajar di Harvard. Angka tersebut sekitar 27 persen dari total mahasiswa di sana.
Respon (9)