TANGERANG, Cinta-news.com — Siap-siap tercengang! Polresta Bandara Soekarno-Hatta saat ini sedang memburu seorang pria berinisial AR (31) yang ternyata berkewarganegaraan Lebanon. Lebih mengejutkan lagi, polisi menduga kuat bahwa AR menjadi dalang utama jaringan pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) secara ilegal ke berbagai negara. Bayangkan, seorang warga asing justru menggerakkan kejahatan yang memperdaya rakyat Indonesia sendiri!
Kemudian, Kapolresta Bandara Soetta, Kombes Pol Ronald Sipayung, dengan tegas mengungkapkan fakta mengejutkan. Menurut penyelidikan, AR beroperasi sebagai otak tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang bermarkas di Bandara Soekarno-Hatta. Akibatnya, polisi kini menempatkan AR dalam daftar pencarian orang (DPO). Tidak sendiri, dia bergabung dengan 23 tersangka lainnya yang juga sedang dalam pengejaran intensif polisi.
Selanjutnya, Ronald membeberkan peran krusial si otak kejahatan ini. “Dari penyelidikan mendalam kami, tersangka AR berperan sebagai otak sekaligus pendana utama,” ujarnya kepada wartawan pada Kamis (9/10/2025). Lebih lanjut, Ronald menjelaskan bahwa AR secara aktif membiayai dan merekrut agen-agen lokal di Indonesia. Para agen ini menjalankan tugas keji dengan sengaja mencari dan menjebak korban-korban tidak bersalah.
Lalu, bagaimana cara mereka menjerat korbannya? Ternyata, para calon PMI menerima iming-iming gaji fantastis mencapai Rp 16 juta hingga Rp 30 juta per bulan! Jaringan ini sengaja memanfaatkan janji manis tersebut untuk membujuk korban menjadi pekerja imigran ilegal. Negara tujuan mereka pun sangat beragam, meliputi Kamboja, Arab Saudi, Malaysia, Oman, Singapura, Laos, China, Korea Selatan, hingga Taiwan. Sungguh jaringan dengan operasi yang sangat luas!
Namun, para korban justru menghadapi kenyataan pahit. Jaringan ini menyalurkan mereka ke berbagai sektor yang seringkali bertolak belakang dengan janji awal. Mulai dari pegawai perkebunan, asisten rumah tangga, hingga yang paling mengerikan, mereka harus menjalani pekerjaan ilegal seperti menjadi operator penipuan atau scammer dan admin judi online. Bayangkan betapa traumatisnya pengalaman yang harus mereka jalani!
Agar operasi ilegalnya berjalan lancar, para tersangka memalsukan berbagai dokumen penting korban. Mereka dengan licik memalsukan paspor, visa, hingga izin dan sertifikasi kerja agar dapat lolos dari pemeriksaan petugas bandara. Modus ini membuktikan betapa terorganisirnya jaringan kejahatan ini.
Kembali ke sosok AR, Ronald memaparkan bahwa pria Lebanon ini membangun jaringan secara sistematis. Dia aktif merekrut agen-agen di Indonesia yang khusus bertugas mencari calon korban dari berbagai daerah, dengan konsentrasi utama di Jawa Barat. Jaringan ini tersusun dengan sangat rapi.
Selanjutnya, ke-39 agen tersangka tersebut menjalankan tugas terbagi dengan spesifik. Ada yang fokus mencari calon pekerja, ada yang mengurus administrasi palsu, dan ada pula yang mendampingi proses keberangkatan korban hingga tiba di negara tujuan. “Mereka membiayai segala kebutuhan, mengurus seluruh dokumen keberangkatan, termasuk menyiapkan tempat penerimaan di negara tujuan,” jelas Ronald secara detail.
Sayangnya, meskipun polisi berhasil membongkar jaringan ini, sang otak justru berhasil melarikan diri. AR telah meninggalkan Indonesia sebelum operasi penggerebekan dilakukan. Kaburnya AR menjadi tantangan tambahan bagi aparat penegak hukum.
Namun, polisi tidak berdiam diri. “Pelaku telah meninggalkan wilayah Indonesia. Namun kami terus mengintensifkan upaya pengejaran,” tegas Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta, Kompol Yandri Mono, dengan penuh determinasi.
Sebagai langkah konkret, Polresta Bandara Soekarno-Hatta kini mengoordinasikan upaya dengan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri. Koordinasi ini bertujuan menerbitkan Red Notice secepatnya untuk memburu AR hingga ke luar negeri dan membawanya kembali ke Indonesia demi mempertanggungjawabkan semua perbuatannya. Perburuan internasional ini diharapkan dapat menangkap buronan dan memberikan keadilan bagi semua korban.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com
