CINTA-NEWS.COM, BABELAN — Warga Bekasi Laporkan Dedi. Seorang warga dari Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, bernama Adhel Setiawan, secara resmi melaporkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ke Komnas Hak Asasi Manusia (HAM).
Adhel menyampaikan bahwa kebijakan tersebut sangat meresahkan, terutama bagi orangtua yang memiliki anak usia sekolah. Ia menilai bahwa keputusan Gubernur Dedi Mulyadi untuk menempatkan siswa yang mengalami masalah perilaku ke dalam barak militer bukanlah solusi yang bijak.
“Ini adalah bentuk keberatan saya atas kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang memutuskan menempatkan anak-anak bermasalah dalam barak militer,” ujar Adhel pada Senin (12/5/2025).
Sebagai orangtua siswa, Adhel merasa prihatin dan menegaskan bahwa kebijakan tersebut justru berpotensi melanggar prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia. “Ia menegaskan bahwa anak-anak tidak boleh diperlakukan sebagai objek yang diatur sepihak. Sebaliknya, pendidik harus aktif mendengarkan kehendak mereka serta berkomitmen untuk mengembangkan potensi setiap anak secara optimal.”
“Anak-anak ini adalah manusia seutuhnya. Mereka punya kehendak, punya martabat, dan juga memiliki bakat serta keunikan yang sudah dimiliki sejak lahir. Semua itu adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” jelas Adhel dengan nada serius.
Lebih lanjut, Adhel mengungkapkan bahwa dirinya tidak sejalan dengan pendekatan militer dalam mendidik generasi muda. Ia menilai cara tersebut terlalu keras dan tidak mencerminkan nilai-nilai pendidikan yang berorientasi pada kemanusiaan.
“Setiap individu memiliki cita-cita yang berbeda. Oleh karena itu, kami tidak bisa menyetujui metode militer yang menyamaratakan proses pendidikan anak-anak,” tegasnya.
Selain itu, Adhel juga menyoroti dampak psikologis yang bisa timbul dari pelibatan anak dalam barak militer. Menurutnya, tekanan dan disiplin keras khas militer dapat menghambat pertumbuhan emosional dan kreativitas siswa, terutama mereka yang sebenarnya hanya membutuhkan bimbingan dan perhatian lebih dari guru serta orangtua.
Pendidikan seharusnya membentuk manusia yang utuh, bukan menyamaratakan mereka menjadi mesin disiplin semata,” tambahnya.
Melalui pelaporannya ke Komnas HAM, Adhel berharap agar pemerintah bisa mengevaluasi ulang kebijakan tersebut. Selain itu, ia mendorong pihak terkait untuk memperhatikan kebutuhan psikologis pelajar serta memberikan solusi yang konstruktif. Dengan demikian, proses pendidikan dapat berjalan secara lebih efektif dan menghasilkan perubahan positif bagi pelajar.
“Kami ingin kebijakan pendidikan yang merangkul, bukan menekan. Anak-anak ini adalah masa depan bangsa.
Satu tanggapan untuk “Warga Bekasi Laporkan Dedi Mulyadi ke Komnas HAM Terkait Wamil untuk Pelajar Bermasalah”