Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Trump Buka Kartu: Akui Izinkan Operasi CIA untuk Gulingkan Maduro

Cinta-news.com – The New York Times berhasil mengungkap dokumen rahasia yang sangat sensitif. Presiden AS Donald Trump diam-diam menyahkan dokumen presidential finding ini. Dokumen tersebut secara jelas mengizinkan CIA menjalankan operasi rahasia di Venezuela. Sumber-sumber anonim di internal pemerintahan AS menegaskan misi rahasia ini bertujuan menggulingkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

Trump langsung membenarkan operasi rahasia tersebut setelah laporan eksklusif itu terbit. Namun, ia memutar narasi dengan menyatakan tujuan operasi CIA adalah memutus mata rantai narkotika dari Venezuela ke AS. “Kami sedang mengevaluasi opsi di darat sekarang, karena kami sudah mengendalikan laut dengan baik,” ujar Trump kepada wartawan.

Sebelumnya, militer AS menargetkan kapal-kapal yang mencurigai membawa narkoba di perairan Venezuela. Aksi militer ini menewaskan 27 orang. Marco Rubio dan John Ratcliffe merancang strategi operasi CIA di Venezuela ini.

Militer AS mengerahkan sekitar 10.000 tentara di kawasan Karibia. Mereka juga menempatkan delapan kapal perang dan satu kapal selam dalam posisi siaga penuh. John Ratcliffe menginginkan CIA lebih agresif. Dalam sidang kongres, ia menyatakan CIA akan melakukan hal-hal yang tak bisa dilakukan siapa pun.

Pemerintah Venezuela mengecam keras pengakuan ini. Mereka menuduh AS berusaha menggulingkan pemerintahan sah melalui jalur militer. “AS mencoba menjustifikasi perubahan kekuasaan untuk menguasai sumber daya minyak Venezuela,” bunyi pernyataan resmi Caracas. Pemerintahan Maduro berencana membawa persoalan ini ke Dewan Keamanan PBB.

Langkah CIA ini melanjutkan rekam jejak kelam operasi rahasia di Amerika Latin. CIA sebelumnya menggulingkan Presiden Jacobo Arbenz di Guatemala (1954). Mereka juga mengkudeta pemerintah Brasil (1964) dan membunuh Che Guevara di Bolivia. CIA pun menggulingkan Presiden Salvador Allende di Chile (1973). Pada 1980-an, mereka mendukung kelompok pemberontak Contra di Nikaragua.

Banyak pengamat menganggap langkah terbaru Washington melanjutkan pola intervensi klasik di Amerika Latin. Namun, laporan intelijen AS sendiri membantah klaim Trump soal pemberantasan narkoba. Mereka menilai bukti keterlibatan pemerintah Maduro dalam jaringan narkotika tidak kuat. Isu narkoba hanya menjadi dalih bagi operasi penggulingan kekuasaan ini.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

Exit mobile version