Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Sejumlah Daerah di Pulau Jawa Diperkirakan Dilanda Hujan Deras Seminggu ke Depan

Cinta-news.com – Bersiaplah, warga Jawa! Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru saja merilis peringatan dini untuk sepekan ke depan. Mereka memprediksi bahwa berbagai wilayah di Pulau Jawa akan mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai angin kencang. Periode waspada ini berlaku mulai dari tanggal 12 hingga 17 September 2025. Jadi, pastikan Anda menyimak informasi lengkapnya agar bisa tetap aman dan waspada!

Apa Penyebab Cuaca Ekstrem Ini?

Menurut Dr. Andri Ramdhani, M.Si., selaku Direktur Meteorologi Publik BMKG, kondisi cuaca Indonesia selama sepekan ke depan memang akan sangat bervariasi. Fase Dipole Mode Indeks (DMI) yang negatif dan anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang juga negatif menjadi biang keladinya. Kedua fenomena alam ini secara aktif mendukung pertumbuhan awan hujan yang sangat intens.

Tidak hanya itu, Andri juga menjelaskan bahwa kondisi tersebut semakin diperkuat oleh aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, gelombang Rossby ekuator, serta gelombang atmosfer berfrekuensi rendah yang aktif bergerak di berbagai wilayah. Sebagai tambahan, bibit siklon tropis 93S yang berada di Samudra Hindia sebelah barat Bengkulu turut memicu konvergensi dan konfluensi angin. Sementara itu, sebuah pola siklonik di sekitar Kalimantan Utara juga membentuk area konvergensi yang akhirnya meningkatkan peluang hujan lebat di banyak daerah.

Ini Dia Daftar Lengkap Wilayah yang Berpotensi Terdampak!

Berikut ini adalah rincian harian wilayah-wilayah di Pulau Jawa yang berpotensi mengalami hujan deras dan angin kencang berdasarkan pemaparan Andri:

Jumat, 12 September 2025
BMKG memprediksi hujan lebat akan mengguyur banyak area. Di Jawa Timur, wilayah waspada meliputi Kabupaten Madiun, Nganjuk, dan Ponorogo. DI. Yogyakarta juga harus siaga, khususnya Kota Yogyakarta, Sleman bagian utara, Gunungkidul bagian utara dan selatan, Kulon Progo bagian utara dan selatan, serta Bantul bagian utara. Sementara itu, Jawa Tengah harus mewaspadai Cilacap, Brebes, Purbalingga, Batang, Banjarnegara, Wonosobo, Sukoharjo, Surakarta, dan Karanganyar. Jawa Barat memiliki daftar paling panjang: Bogor, Depok, Bekasi, Purwakarta, Subang, Cianjur, Sukabumi, Cimahi, Bandung, Sumedang, Majalengka, dan Garut. Bahkan DKI Jakarta seluruhnya—Jakarta Barat, Utara, Pusat, Timur, dan Selatan—berpotensi terdampak.

Sabtu, 13 September 2025
Pada hari ini, fokus hujan lebat bergeser dan hanya terkonsentrasi di Jawa Barat. Wilayah yang perlu berhati-hati adalah Bogor, Depok, Bekasi, Purwakarta, Subang, Cianjur, Sukabumi, Bandung, Bandung Barat, dan Garut.

Minggu, 14 September 2025
Masih mirip dengan hari sebelumnya, Jawa Barat kembali menjadi sorotan. BMKG mengimbau masyarakat di Bogor, Depok, Bekasi, Purwakarta, Karawang, Cianjur, Sukabumi, dan Pangandaran untuk meningkatkan kewaspadaannya.

Senin, 15 September 2025
Pada awal pekan, Jawa Timur kembali masuk dalam daftar dengan wilayah Lumajang, Probolinggo, Banyuwangi, Jember, Situbondo, dan Pasuruan. Di Jawa Barat, kewaspadaan dibutuhkan di Bogor, Tasikmalaya, Ciamis, dan Pangandaran. Ibu kota juga kembali siaga, karena seluruh wilayah DKI Jakarta kembali berpotensi diguyur hujan lebat.

Selasa, 16 September 2025
Hari Selasa menunjukkan peningkatan signifikan. Di Jawa Timur, Nganjuk, Pasuruan, dan Lumajang perlu waspada. Jawa Tengah juga mulai terdampak lagi, khususnya di Pati, Rembang, dan Blora. Jawa Barat hampir seluruhnya masuk daftar, mencakup puluhan kabupaten/kota dari Bogor hingga Pangandaran. Seluruh wilayah DKI Jakarta juga kembali harus bersiap.

Rabu, 17 September 2025
Di hari terakhir periode peringatan, Jawa Timur masih harus siaga di Magetan, Ngawi, Madiun, Trenggalek, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, dan Jember. DI. Yogyakarta perlu berhati-hati di Sleman dan Kulon Progo bagian utara. Jawa Tengah mewaspadai Batang, Banjarnegara, Wonosobo, Karanganyar, Grobogan, dan Blora. Sementara Jawa Barat kembali meminta kewaspadaan tinggi di hampir seluruh wilayahnya.

Dampak Besar bagi Masyarakat: Dari Transportasi hingga Pertanian!

Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, menegaskan bahwa cuaca ekstrem ini akan memberikan dampak yang sangat nyata dan luas terhadap aktivitas masyarakat, terutama pada tiga sektor vital: transportasi, pertanian, dan kelautan.

Pada sektor transportasi, hujan deras dan angin kencang berpotensi besar menyebabkan kemacetan parah, genangan air yang menghambat jalan, hingga gangguan operasional penerbangan dan pelayaran. Guswanto secara khusus menyoroti jalur vital seperti Denpasar–Gilimanuk yang sangat rentan terhadap gangguan seperti banjir dan pohon tumbang.

Sementara itu, para petani harus bersiap menghadapi dampak serius pada lahan pertanian mereka. Curah hujan yang sangat tinggi berpotensi merusak tanaman padi, khususnya yang sedang berada dalam fase pembungaan dan pematangan benih—fase yang sangat krusial. Para ahli memperkirakan bahwa genangan air dan banjir dapat menurunkan hasil panen hingga 20 persen, dengan daerah seperti Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan menghadapi risiko terbesar.

Tidak kalah penting, sektor kelautan juga akan mengalami dampak yang signifikan. Cuaca ekstrem ini akan memicu gelombang tinggi dan angin kencang yang sangat berbahaya bagi aktivitas pelayaran. BMKG dengan tegas mengimbau para nelayan dan operator kapal penyeberangan untuk sangat berhati-hati dan selalu memantau perkembangan cuaca terbaru sebelum memutuskan untuk melaut. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *