Cinta-news.com – Presiden Prabowo Subianto membuat gebrakan dengan memotong Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk subsidi sebesar 20 persen. PT Pupuk Indonesia (Persero) menyambut keputusan ini sebagai langkah bersejarah dan paling berani di dunia pertanian Indonesia. Perusahaan BUMN ini menegaskan kebijakan ini membuktikan keberpihakan pemerintah kepada petani. Langkah ini juga mengirimkan sinyal kuat untuk mempercepat swasembada pangan nasional.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menyatakan dukungan penuhnya. Ia menegaskan kesiapan perusahaan mendukung langkah bersejarah pemerintah. Menurutnya, kebijakan penurunan HET menunjukkan perlindungan dan perhatian terhadap kesejahteraan petani. Rahmad menekankan, “Kami berkomitmen memprioritaskan kepentingan petani sebagai ujung tombak ketahanan pangan nasional.” Ia menyampaikan pernyataan ini dalam keterangan pers pada Kamis (23/10/2025).
Yang paling mencengangkan, untuk pertama kalinya harga pupuk subsidi justru turun. Kebijakan progresif ini membuat petani bisa mengakses pupuk dengan harga lebih terjangkau. Seluruh petani menyambut gembira kabar baik ini. Mereka selama ini kerap terbebani biaya produksi yang naik-turun. Kebijakan ini meringankan beban petani.
Rahmad Pribadi menguraikan dampak positif kebijakan ini. Ia menilai langkah ini memperkuat daya beli petani. Hal tersebut akan mendongkrak produktivitas lahan pertanian. Dengan harga pupuk lebih murah, petani dapat memupuk lebih optimal. Mereka tidak perlu khawatir dengan biaya. Efisiensi biaya ini diharapkan meningkatkan hasil panen.
Perusahaan BUMN itu juga memastikan stok pupuk nasional aman. Mereka menjamin proses distribusi berjalan lancar. Data terbaru per 22 Oktober 2025 mencatat stok nasional mencapai 1,1 juta ton. Stok melimpah ini cukup memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun. Rahmad menjamin, “Kami mengamankan pasokan dan distribusi pupuk di seluruh wilayah.” Perusahaan menyiapkan semua sistem secara matang untuk mendukung kebijakan ini.
Penurunan HET pupuk bersubsidi juga menjadi bagian dari strategi besar pemerintah. Strategi ini bertujuan merevitalisasi pabrik-pabrik pupuk nasional yang telah beroperasi puluhan tahun. Langkah revitalisasi ini akan mendongkrak efisiensi produksi pupuk dalam negeri. Semua upaya ini mencapai tiga tujuan utama: memperkuat ketahanan pangan, menjaga stabilitas harga, dan menciptakan kemandirian sektor pertanian.
Untuk memastikan kelancaran implementasi, Pupuk Indonesia berkoordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait. Tujuannya memastikan penurunan harga dapat diterapkan sesuai aturan. Perusahaan akan melakukan sosialisasi menyeluruh kepada seluruh rantai distribusi. Mereka memberikan fokus utama pada Penerima Pada Titik Serah (PPTS). Implementasi di level petani diharapkan berjalan optimal dan tepat sasaran.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengumumkan langsung keputusan Presiden Prabowo dalam konferensi pers di Jakarta. Ia menegaskan kebijakan penurunan harga berlaku untuk semua jenis pupuk bersubsidi. Pemerintah menetapkan payung hukum dalam Kepmentan Nomor 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025. Kepastian hukum ini memungkinkan kebijakan segera berlaku.
Kebijakan bersejarah ini langsung meringankan beban biaya produksi petani. Pemerintah menaruh harapan besar pada langkah ini. Mereka berharap momen ini mengawali era baru pertanian Indonesia. Era ini menawarkan kemandirian lebih tinggi, efisiensi meningkat, dan kedaulatan pangan terwujud. Langkah ini membangun fondasi kokoh untuk masa depan pertanian Indonesia yang gemilang.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com
