BENGKULU, Cinta-news.com – Kepolisian Resor Bengkulu Selatan akhirnya mengambil tindakan tegas! Mereka menetapkan AH, petugas keamanan PT. Agro Bengkulu Selatan (ABS), sebagai tersangka tunggal dalam kasus penembakan lima petani di Kecamatan Pino Raya. Insiden berdarah ini sebelumnya meledak pada Senin (24/11/2025) lalu. Saat itu, konflik terjadi karena pihak perusahaan hendak membuka jalan kebun, namun sejumlah petani justru menghalangi langkah mereka.
Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Awilzan, kemudian mengonfirmasi peningkatan status hukum AH. “Setelah semua bukti dan syarat kami kumpulkan, kami secara resmi mengubah status AH dari saksi menjadi tersangka,” tegasnya dalam konferensi pers, Jumat (19/12/2025). Awilzan juga menegaskan, “Tim penyidik kami akan segera memproses kasus ini ke tahap berikutnya.”
Yang lebih mengejutkan, polisi juga berhasil mengungkap fakta mencengangkan tentang senjata yang digunakan. Senjata api yang dipakai AH ternyata tidak memiliki izin sama sekali atau ilegal. “AH mengaku membeli senjata itu dari seorang oknum seharga Rp 4 juta,” papar Awilzan. Namun, alur penyelidikan ternyata menemui jalan buntu karena sang penjual senjata telah meninggal dunia akibat kecelakaan bermotor.
Untuk menghukum AH, polisi kini menjeratnya dengan pasal berat. Mereka menggunakan Pasal 1 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api. Sementara itu, polisi juga mengamankan barang bukti kunci. Mereka telah mengirim senjata api tersebut beserta empat selongsong dan satu proyektil ke laboratorium di Palembang untuk uji balistik.
Awilzan menambahkan perkembangan terkini proses hukum. “Saat ini kami telah menyelesaikan tiga laporan. Satu laporan untuk kepemilikan senjata ilegal tersangka sudah selesai. Dua laporan lain masih kami proses,” jelasnya. Pernyataan ini menunjukkan penyelidikan masih terus berlangsung secara intensif.
Sebelumnya, media memang ramai memberitakan insiden tragis ini. Lima petani menjadi korban tembakan dari keamanan perusahaan sawit PT ABS. Ketegangan antara warga dan perusahaan ternyata memuncak dan akhirnya meledak menjadi kekerasan.
Insiden ini pun menimbulkan korban dari kedua belah pihak. Pihak perusahaan kehilangan satu karyawan yang mengalami luka kritis. Sementara dari sisi warga, lima orang harus menderita luka tembak.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com
