Cinta-news.com – Polda Metro Jaya Telusuri Keterlibatan Hercules. Polisi mendalami kasus pembakaran mobil dan penganiayaan anggota Polres Metro Depok yang diduga melibatkan anggota GRIB Harjamukti, Depok.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyatakan akan memanggil Ketum GRIB Jaya, Hercules Rosario de Marshal, jika penyidik menemukan bukti pelaku mendapat perintah atasan.
Baca Juga: Trump: India-Pakistan Sepakat untuk Gencatan Senjata
“Jika terbukti ada perintah dari pimpinan, kami akan klarifikasi apakah yang bersangkutan dapat dikenai Pasal 55 dan 56 KUHP sebagai pihak yang menyuruh,” ujar Karyoto pada Minggu (11/5/2025).
Lebih lanjut, Irjen Karyoto menegaskan bahwa proses penyelidikan terus berjalan. Polisi sedang memetakan peran setiap tersangka dalam insiden tersebut, mulai dari tindakan perlawanan terhadap petugas hingga pembakaran fasilitas milik kepolisian.
“Tindak pidananya mencakup perlawanan terhadap petugas yang menjalankan tugas, serta pengrusakan barang berupa pembakaran. Ini jelas merupakan pelanggaran hukum. Kami sedang menelusuri peran tiap individu, termasuk ketua lokal ormas, berinisial TS, yang sudah kami tangkap,” tambahnya.
Baca Juga: Trump Putus Hubungan dengan Netanyahu
Irjen Karyoto menjelaskan bahwa awalnya polisi menangkap TS karena aktivitasnya yang meresahkan warga. Namun, penangkapan tersebut memicu reaksi anak buahnya yang melakukan perlawanan.
Hingga kini, pihak kepolisian telah menangkap dan menetapkan delapan orang sebagai tersangka. Dua orang lainnya, RS dan VS alias T, masih dalam pengejaran dan berstatus buron.
“Kami terus mengembangkan penyelidikan berdasarkan hasil Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Kedua buronan itu terbukti turut serta dalam pemukulan dan perusakan berdasarkan keterangan para saksi dan bukti yang kami kumpulkan,” jelas Karyoto.
Sebelumnya, salah satu pelaku pembakaran dan penganiayaan, yang sempat masuk daftar pencarian orang (DPO), telah menyerahkan diri kepada polisi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyampaikan bahwa pelaku berinisial THS datang menyerahkan diri beberapa hari lalu.
“THS merupakan anggota ormas GRIB Jaya Harjamukti. Ia menyerahkan diri dan mengakui keterlibatannya dalam perusakan serta pembakaran mobil petugas, serta penganiayaan terhadap anggota kepolisian,” tutur Ade Ary.
Dalam pernyataannya, Kombes Ade Ary menambahkan bahwa tindakan THS melanggar hukum karena menghalangi tugas polisi serta terlibat dalam tindak kekerasan dan perusakan terhadap fasilitas negara.
Sementara itu, hingga saat ini, polisi masih terus mengejar RS dan VS alias T, yang terlibat dalam aksi kekerasan dan belum tertangkap.
Melalui penyelidikan yang terus berlanjut, Polda Metro Jaya berupaya mengungkap seluruh pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini. Langkah ini, untuk memberantas ormas ilegal.
Dengan kerja sama antarunit dan dukungan masyarakat, pihak kepolisian berharap situasi kamtibmas dapat kembali kondusif dan masyarakat merasa terlindungi dari aksi kekerasan maupun premanisme yang mengganggu keamanan publik.