Pemerintah Didorong Bentuk Satgas Relokasi Pabrik China ke RI
cinta-news.com, JAKARTA — Pemerintah Didorong Bentuk Satgas Relokasi Pabrik China ke RI. Center of Economics and Law Studies (Celios) mendesak pemerintah segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk menangani relokasi industri dari China ke Indonesia. ini dinilai penting menyikapi minat investor China yang berencana membangun pabrik di sektor makanan hingga elektronik di Tanah Air
terutama setelah Amerika Serikat (AS) memberlakukan tarif resiprokal di bawah kebijakan Presiden Donald Trump.
“Pemerintah harus segera membentuk Satgas khusus untuk merelokasi industri China ke Indonesia,”
“Tanpa koordinasi yang kuat, potensi investasi ini bisa hilang.”
Menurut Bhima, Satgas ini nantinya akan bertugas memastikan perusahaan China yang ingin memindahkan pabriknya ke Indonesia mendapat kemudahan, khususnya di sektor padat karya. “Satgas harus aktif mendampingi proses relokasi, mulai dari perizinan hingga penyediaan tenaga kerja,” jelasnya. “Dengan begitu, lapangan kerja baru bisa tercipta bagi korban PHK.”
BACA JUGA: Kolaborasi Bill Gates dan Prabowo, Wujudkan PLTN Murah
Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menunjukkan, jumlah pekerja yang terkena PHK mencapai 24.036 orang per 23 April 2025. Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Riau menjadi wilayah dengan kasus PHK tertinggi. Bahkan, angka PHK hingga April 2025 sudah mencapai sepertiga dari total PHK sepanjang 2024 yang mencapai 77.965 orang.
Bhima juga mengingatkan bahwa ketidakpastian kebijakan seringkali membuat investor mundur.
“Contohnya, perusahaan Korea Selatan seperti LG sempat membatalkan rencana investasi karena kebijakan insentif mobil listrik dan hybrid tidak jelas,” ungkapnya. “Selain itu, perubahan regulasi TKDN dan kuota impor juga memengaruhi keputusan bisnis jangka panjang.”
BACA JUGA: China Minati Proyek Hilirisasi Prabowo
Di sisi lain, Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengungkapkan bahwa banyak investor China yang tertarik membangun pabrik di Indonesia. Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah menyatakan, kebijakan tarif Trump memicu gelombang relokasi industri.
Budihardjo menambahkan, investor China tidak hanya tertarik di satu sektor, melainkan beragam, mulai dari elektronik hingga makanan.
“Mereka kesulitan ekspor ke AS, jadi Indonesia menjadi alternatif,” ujarnya. “Bahkan, beberapa sudah membawa delegasi untuk mencari mitra lokal.”
dalam 3–4 tahun ke depan. “Jika prosesnya lancar, pabrik-pabrik baru akan segera beroperasi,” tandasnya.
Analisis Potensi dan Tantangan
Celios menilai, relokasi pabrik China bisa menjadi solusi bagi pengangguran akibat PHK.
Namun, pemerintah harus memastikan insentif dan kepastian hukum yang jelas. “Investor butuh jaminan kebijakan tidak berubah-ubah,” tegas Bhima. “Jika tidak, mereka bisa pindah ke Vietnam atau Thailand.”
Selain itu, Satgas harus fokus pada sektor yang menyerap banyak tenaga kerja, seperti manufaktur dan tekstil.
“Prioritasnya adalah menciptakan lapangan kerja, bukan hanya menarik investasi,” imbuhnya.
Hippindo juga mendorong pemerintah mempercepat perizinan dan menyediakan infrastruktur pendukung.
“Investor butuh kepastian waktu dan kemudahan akses,” kata Budihardjo.
“Jika birokrasi rumit, mereka bisa mengalihkan investasi ke negara lain.”
Kesimpulan
Pembentukan Satgas relokasi industri China dinilai mendesak untuk memastikan investasi benar-benar terealisasi. Dengan koordinasi yang baik, Indonesia bisa memanfaatkan momentum ini untuk menekan angka pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Ini kesempatan bagus yang tidak boleh disia-siakan,”