Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Lindungi Anak dari Bahaya Rokok, Koalisi Warga DKI Mendesak Perda KTR Disahkan Segera

Cinta-news.com – Tanpa basa-basi lagi, ratusan massa dari Koalisi Jakarta Sehat langsung membanjiri depan Gedung DPRD DKI Jakarta pada Senin, 6 Oktober 2025. Dengan semangat menyala-nyala, mereka mendesak Panitia Khusus (Pansus) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) untuk secepatnya mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) KTR. Aksi demo ini jelas menunjukkan tekad bulat mereka untuk menyelamatkan generasi muda. Kemudian, aksi ini juga menjadi bentuk protes keras terhadap lambannya proses legislasi yang berlarut-larut.

Menurut pantauan langsung di lokasi, para demonstran mulai memadati kawasan gedung dewan sekitar pukul 13.00 WIB. Suasana semakin memanas ketika para orator naik ke atas mobil komando dan menyampaikan tuntutan mereka. Yang membuat hati trenyuh, mereka dengan lantang menyuarakan kegelisahan mendalam para orang tua. Pasalnya, anak-anak sekarang sangat mudah mengakses rokok dan terpapar bahayanya. Selain itu, para orator menyampaikan protes dengan emosi tinggi, menggambarkan betapa para orang tua sudah berada di ujung tanduk.

“Kami tidak rela anak-anak kami menjadi konsumen rokok! Percayalah, tidak ada satu pun orang tua di dunia ini yang menginginkan anaknya menjadi pecandu rokok!” teriak salah satu orator dengan suara menggelegar. Lebih jauh, dia melanjutkan dengan teriakan keras, “Jangan sekali-kali menggadaikan masa depan anak-anak kita hanya untuk kepentingan industri rokok!” Ungkapan ini langsung menyulut semangat massa yang hadir. Akibatnya, sorak-sorai dan tepuk tangan riuh langsung menggema memenuhi area demo.

Tidak hanya berorasi, massa juga membawa berbagai spanduk dan poster dengan pesan-pesan kuat. Mereka mendesain poster-poster tersebut secara kreatif untuk memperkuat dukungan terhadap pengesahan Raperda KTR. Sementara itu, sebagian peserta aksi berdiri di atas mobil pikap yang sudah dilengkapi pengeras suara. Pada saat bersamaan, peserta lain membentangkan spanduk berukuran besar. Visual yang mereka tampilkan sangat impactful dan langsung menyita perhatian setiap mata yang melintas.

“Dukung Raperda kawasan tanpa rokok DKI,” tulis salah satu poster dengan huruf tebal dan warna mencolok. Poster lain menampilkan kalimat tak kalah keras, “Iklan rokok menjual mimpi, hentikan tipu daya mereka!” Beberapa peserta juga membawa poster berisi data menarik, “10 tahun tanpa iklan rokok income Jakarta tetap stabil.” Yang tak kalah menyentuh, sebuah poster lain menggambarkan penderitaan dengan kalimat, “Napas sesak dalam ruangan berasap.” Mereka sengaja merancang pesan-pesan ini untuk menyentuh logika sekaligus emosi publik.

Koalisi Jakarta Sehat secara tegas mendesak Pansus DPRD DKI Jakarta mempertahankan semua ketentuan dalam Raperda KTR. Mereka meyakini bahwa draf yang ada sekarang sudah merangkum praktik terbaik penerapan Kawasan Tanpa Rokok. Oleh karena itu, mereka menolak mentah-mentah kompromi dalam hal apa pun. Sebaliknya, mereka menginginkan aturan yang kuat dan tanpa celah. Alhasil, desakan ini menjadi poin kunci yang terus mereka ulang selama aksi berlangsung.

“Larangan merokok di KTR harus mutlak dan tidak boleh ada ruang khusus merokok di dalamnya! Sebagai gantinya, kegiatan merokok harus dilakukan di luar gedung, jauh dari pintu keluar masuk, dan di area terbuka,” tegas Yun Indriaty, penanggung jawab aksi. Lebih lanjut, dia menambahkan, “Yang tak kalah penting, kita harus mempertahankan larangan mengiklankan, mempromosikan, dan memberikan sponsor rokok di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta!” Poin-poin inilah yang menjadi jantung perjuangan mereka.

Selain itu, Koalisi Jakarta Sehat juga menyoroti praktik pemajangan rokok di tempat penjualan. Mereka meminta Pansus secara khusus mempertahankan larangan memajang bungkus atau kemasan rokok, baik di dalam maupun di luar KTR. Akhirnya, mereka menyampaikan semua tuntutan ini sebagai paket lengkap yang tidak terpisahkan. Dengan cara ini, aturan yang nantinya disahkan bisa benar-benar efektif melindungi anak-anak dan masyarakat dari bahaya rokok. Tekanan dari massa ini diharapkan mendorong DPRD bertindak lebih cepat dan berpihak pada kesehatan publik.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

Exit mobile version