Cinta-news.com – Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat kembali membuat publik waspada. Kali ini, lembaga tersebut menemukan produk impor asal Indonesia dengan indikasi masalah serius. Mereka merilis temuan kontaminasi radioaktif pada rempah cengkih. Berdasarkan laporan ABC, Sabtu (27/9/2025), produk tersebut berasal dari PT Natural Java Spice. Yang mencengangkan, inspektur federal mendeteksi Cesium-137 (Cs-137) dalam sampel pengiriman cengkih ke California. Catatan menunjukkan PT NJS telah mengirim sekitar 200.000 kilogram cengkih ke AS tahun ini. Penyidik masih melanjutkan penyelidikan mendalam. Sementara itu, PT Natural Java Spice belum memberikan pernyataan resmi.
Namun, muncul pertanyaan besar. Apakah sumber kontaminasi ini terkait kasus serupa sebelumnya? Ingatlah, pada Agustus 2025, FDA menerapkan peringatan impor untuk udang beku dari PT Bahari Makmur Sejati (PT BMS). Produk itu juga terkontaminasi zat radioaktif sama. Pada kejadian itu, Customs and Border Protection (CBP) AS lebih dulu mendeteksi cesium-137 dalam kontainer udang. Kemudian, CBP memberi tahu FDA. FDA lalu mengonfirmasi temuan tersebut setelah menguji sampel udang berlapis tepung roti. Akibatnya, FDA menarik kembali ratusan ribu paket udang beku yang sempat dijual di Kroger dan toko grosir lain. FDA menyarankan konsumen untuk menghindari mengonsumsi udang yang ditarik tersebut.
Lalu, apa hubungan kedua kasus ini? Sayangnya, jawabannya masih belum jelas. Meskipun demikian, FDA dan CBP mengungkap fakta menarik. Kedua fasilitas pengolahan, PT BMS (udang) dan PT NJS (cengkih), terpisah jarak jauh. Perkiraannya mencapai 800 kilometer di Indonesia. Oleh karena itu, penyelidikan kini berfokus pada apakah sumber kontaminasi sama atau berbeda. Sampai detik ini, investigasi masih berlangsung.
Lantas, apa itu Cesium-137? Secara singkat, Cs-137 adalah isotop radioaktif. Zat ini biasanya muncul dari aktivitas nuklir. Contohnya seperti ledakan bom nuklir, uji coba senjata, operasi reaktor, atau kecelakaan nuklir. Perlu diketahui, unsur ini sebenarnya tersebar dalam jumlah sangat kecil di seluruh dunia. Misalnya di tanah, makanan, dan udara. Walaupun risikonya rendah, keberadaannya dalam makanan memicu kekhawatiran. Paparan jangka panjang kadar rendah berpotensi meningkatkan risiko kanker tertentu.
Dari mana sumber kontaminasi ini? Menurut International Atomic Energy Agency (IAEA), logam bekas terkontaminasi atau proses pelelehan logam di kawasan industri dekat pabrik pengolahan udang diduga menjadi sumbernya. Sebagai bukti, regulator nuklir Indonesia melaporkan deteksi isotop radioaktif di dekat Jakarta. Di sisi lain, pakar kedokteran nuklir Steve Biegalski menawarkan sudut pandang lain. Menurutnya, kontaminasi juga bisa berasal dari daur ulang peralatan medis lama yang mengandung cesium-137. “Selain itu,” jelas Steve, “kontainer transportasi atau metode pengiriman yang terkontaminasi, seperti truk atau kapal, juga bisa menjadi sumbernya.”
Akibat temuan ini, gelombang penarikan produk (recall) meluas di Amerika Serikat. Hingga saat ini, empat perusahaan AS telah menarik produk udang beku sejak Agustus 2025.
- 21 Agustus 2025: Southwind Foods, LLC melakukan recall.
- 22 Agustus 2025: Beaver Street Fisheries, LLC menarik produknya.
- 27 Agustus 2025: AquaStar (USA) Corp recall produk merek Kroger.
- 28 Agustus 2025: AquaStar (USA) Corp recall produk merek Aqua Star.
- 29 Agustus 2025: Southwind Foods, LLC memperluas recall.
- 19 September 2025: AquaStar (USA) Corp melakukan perluasan penarikan.
- 23 September 2025: Southwind Foods, LLC kembali memperluas recall, bersamaan dengan Lawrence Wholesale, LLC yang menarik produk merek Kroger.
