Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Tengah Tega Tikam 2 Atasan Usai Tak Terima Dipecat

HALMAHERA TENGAH, cinta-news.com – Sebuah video yang memperlihatkan aksi penikaman karyawan terhadap atasannya tiba-tiba viral di berbagai media sosial. Kejadian mengerikan ini berlangsung di salah satu perusahaan tambang nikel di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara.

Baca Juga: Anak 13 Tahun Dirundung dan Diceburkan ke Sumur Karena Menolak Minum Alkohol

Aksi Penikaman Berawal dari Surat Peringatan
Menurut keterangan Kasi Humas Polres Halmahera Tengah, Ipda Ramli Soleman, pada Senin (23/6/2025) sekitar pukul 08.30 WIT, seorang karyawan bernama Lika Tamher nekat menikam dua tenaga kerja asing (TKA) di area Smelter W, PT IWIP, KM 15. Dugaan sementara, pelaku melakukan aksi brutal ini karena tidak terima menerima surat peringatan ketiga (SP3) yang berujung pada pemecatannya.

Ramli menegaskan bahwa atasan telah memberikan Lika beberapa kali teguran karena kinerjanya terus mengecewakan. Bukannya memperbaiki performa, Lika justru menyelipkan pisau di pinggangnya saat berangkat kerja. Tanpa berpikir panjang, Lika langsung menyasar Wen Qiang, Manajer PT LTP, sebagai korban pertamanya.

Korban Pertama Tersayat Empat Kali
Dengan penuh amarah, Lika menghujamkan pisau ke tubuh Wen Qiang sebanyak empat kali. Tusukan-tusukan itu mengenai area dada dan perut, membuat korban langsung terjatuh dan berdarah. Namun, aksi mengerikan itu belum berhenti.

Setelah menyerang Wen Qiang, pelaku berlari menuju ruang meeting PT LTL yang berjarak sekitar 50 meter. Di sana, ia menemui Zhao Xiang, seorang Foreman PT LTL. Tanpa banyak bicara, Lika langsung menikam Zhao satu kali di bagian pinggang sebelum akhirnya kabur dari lokasi.

Kepolisian masih mengejar Lika Tamher yang diperkirakan bersembunyi di sekitar lokasi tambang. Tim medis segera membawa kedua korban ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif. Dokter melaporkan kondisi Wen Qiang cukup kritis setelah menderita empat tusukan di bagian vital, sementara Zhao Xiang tetap stabil meski mengalami perdarahan di area pinggang.

Perusahaan Tingkatkan Pengamanan
Menyikapi insiden ini, manajemen PT IWIP dan perusahaan afiliasinya langsung memperketat pengawasan di area kerja. Mereka juga berkoordinasi dengan kepolisian untuk memastikan keamanan karyawan lain tetap terjaga.

Masyarakat Diimbau Tenang
Kepolisian Resor Halmahera Tengah meminta warga tidak menyebarkan video viral tersebut agar tidak menimbulkan kepanikan. Mereka juga mengimbau siapa pun yang melihat pelaku segera melapor ke pihak berwajib.

Psikolog industri, Dr. Anita Suryani, menilai kasus ini bisa terjadi karena akumulasi tekanan kerja dan emosi yang meledak. “Ketika seseorang merasa terpojok dan tidak mendapat solusi, reaksi ekstrem seperti ini bisa muncul,” ujarnya.

Ia menyarankan perusahaan untuk lebih memperhatikan kesehatan mental karyawan, terutama dalam menangani konflik internal.

Insiden ini sempat mengganggu aktivitas produksi di lokasi smelter. Namun, setelah evakuasi korban dan pengamanan lokasi, operasional kembali berjalan dengan pengawasan ketat.

Respons Serikat Pekerja
Serikat pekerja setempat mengecam keras tindakan kekerasan tersebut. Mereka menegaskan bahwa masalah disiplin harus diselesaikan melalui jalur mediasi, bukan aksi brutal.

Polisi masih menyelidiki motif pasti di balik penikaman ini. Selain itu, mereka juga memeriksa rekam jejak pelaku untuk mengetahui apakah ada riwayat kekerasan sebelumnya.

Kasus penikaman di Halmahera Tengah ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya manajemen konflik di dunia kerja. Perusahaan dan karyawan harus bekerja sama menciptakan lingkungan yang sehat agar tragedi serupa tidak terulang.

Exit mobile version