Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Gawat! Perangkap Tikus Berarus Listrik Tewaskan Petani Lamongan di Sawah Sendiri

Cinta-news.com – Bayangkan, bukannya memanen padi yang hijau, seorang petani di Lamongan justru menemui ajalnya di hamparan sawah yang seharusnya menghidupi keluarganya. Tragedi memilukan ini kembali menyentak kita, membuktikan bahwa upaya mengamankan panen justru bisa berubah menjadi perangkap maut yang merenggut nyawa. Tanpa disadari, bahaya mengintai di balik rumpun-rumpun padi, siap menyerang kapan saja.

Korban bernama Taselem, warga Desa Blumbang, Kecamatan Maduran, Lamongan, Jawa Timur, harus menghembuskan napas terakhir di tempat ia biasa mencari nafkah. Pihak kepolisian mengonfirmasi fakta mengerikan: sengatan listrik dari jebakan tikus yang ia pasang sendiri merenggut nyawanya. Peristiwa nahas ini terjadi pada Jumat sore, 10 Oktober 2025, menghantam keluarganya dengan duka yang teramat dalam.

Lantas, bagaimana kronologi terungkapnya peristiwa ini? Kepala Desa Blumbang, Sujiono, melaporkan kejadian ini pertama kali kepada petugas jaga Polsek Maduran. Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda M Hamzaid, menyatakan laporan itu masuk sekitar pukul 15.30 WIB pada Sabtu (11/10/2025). Merespons laporan tersebut, petugas Polsek Maduran langsung bergerak menuju lokasi kejadian.

Saksi mata bernama Nurkholik berhasil mengungkap detik-detik menjelang tragedi. Ia mengaku sempat melihat korban sekitar pukul 13.00 WIB sedang menuju sawah. Saat itu, Taselem mengayuh sepeda ontelnya sambil membawa alat semprot padi. Namun, dua jam kemudian, kabar mengejutkan beredar tentang kabel listrik yang masih tersambung ke sawah milik Taselem.

Nurkholik segera memeriksa lokasi dan menemukan sepeda ontel korban terparkir di tepi sawah. Perasaan was-was mendorongnya menyusuri pematang sawah untuk mencari Taselem. Yang ia temukan membuat bulu kuduk merinding: Taselem terbaring tak bernyawa dalam posisi terlentang, dengan tangan kirinya masih menggenggam erat kawat jebakan tikus beraliran listrik!

Saksi dan warga setempat segera melaporkan temuan mengerikan ini kepada perangkat desa. Mereka kemudian meneruskan laporan tersebut ke Polsek Maduran. Sementara itu, keluarga korban harus menerima kenyataan pahit bahwa kepala rumah tangga mereka takkan pernah pulang.

Mendapat laporan tersebut, Kapolsek Maduran AKP Bambang Siswoyo langsung memimpin tim ke lokasi. Mereka mengajak dua petugas Puskesmas Maduran untuk ikut serta. Sesampainya di TKP, mereka segera mengolah Tempat Kejadian Perkara dengan teliti. Tim juga melakukan evakuasi jenazah korban dengan penuh khidmat. Petugas medis melakukan pemeriksaan awal sebelum meminta visum et repertum ke Puskesmas Maduran.

Menyikapi fakta mengerikan ini, Polres Lamongan mengeluarkan imbauan keras kepada masyarakat. Mereka menekankan agar petani menghentikan penggunaan aliran listrik untuk jebakan tikus di area pertanian. “Kami mengingatkan dengan sangat, mari kita cari alternatif lain yang lebih aman untuk mengendalikan hama tikus. Keselamatan jiwa jauh lebih penting daripada hasil panen seberapapun besarnya,” tegas Hamzaid dengan nada prihatin.

Polres Lamongan memastikan akan melakukan penyelidikan lebih mendalam terkait insiden memilukan ini. Mereka juga berencana memperluas sosialisasi tentang bahaya mematikan jebakan listrik kepada petani di seluruh wilayah Lamongan. Upaya ini mereka harap dapat mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan. Kolaborasi antara petani dan aparat keamanan menjadi kunci menciptakan lingkungan pertanian yang produktif dan aman.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

Exit mobile version