cinta-news.com – Meski vitamin C dikenal luas sebagai nutrisi penting yang meningkatkan daya tahan tubuh, mempercepat penyembuhan luka, dan berperan sebagai antioksidan, konsumsi berlebihan justru meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
Tak heran, banyak orang rutin mengonsumsi suplemen vitamin C, terutama saat musim penyakit seperti flu dan batuk merebak.
Namun, di balik manfaatnya yang beragam, muncul pertanyaan penting terkait efek konsumsi vitamin C yang berlebihan, apakah dapat memicu
gangguan penyakit seperti batu ginjal ataukah tidak.
Lantas, bagaimana kata pakar?
Banyak konsumsi vitamin C bisa picu batu ginjal
Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. apt. Zullies Ikawati membenarkan bahwa konsumsi vitamin C bisa memicu batu ginjal.
Meski vitamin C bermanfaat untuk daya tahan tubuh, tetapi konsumsi berlebihan dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko batu ginjal,
terutama pada orang yang rentan.
“Ya, konsumsi vitamin C berlebihan dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko batu ginjal pada sebagian orang, terutama yang rentan,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (4/6/2025).
Zullies menjelaskan bahwa tubuh dapat mengubah vitamin C atau asam askorbat menjadi oksalat.
Zat ini dapat berikatan dengan kalsium dan membentuk batu kalsium oksalat, jenis batu ginjal yang paling umum.
“Risiko ini lebih tinggi pada orang yang memiliki riwayat batu ginjal, gangguan ginjal, atau rutin mengonsumsi suplemen vitamin C dalam dosis tinggi, terutama di atas 1.000 mg per hari,” terangnya.
Meski begitu, bagi orang sehat dengan asupan vitamin C normal, risiko tersebut relatif kecil.
Berapa kebutuhan vitamin C?
Menurut Zullies, kebutuhan vitamin C setiap orang tidak sama. Berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan secara umum memengaruhi jumlah vitamin C yang dibutuhkan tubuh.
Misalnya, kebutuhan vitamin C pada anak-anak tentu berbeda dengan orang dewasa, begitu pula antara pria dan wanita, atau pada orang dengan kondisi tertentu seperti sedang hamil, menyusui, atau dalam masa pemulihan penyakit.
Batasan Aman Makan Daging Protein Tinggi di Idul Adha
“Namun, umumnya kebutuhan vitamin C berkisar 75–100 mg per hari untuk orang dewasa,” paparnya.
Makanan sehari-hari seperti buah-buahan dan sayuran segar biasanya telah memenuhi jumlah kebutuhan ini tanpa memerlukan suplemen tambahan, kecuali dokter menganjurkannya.
Harvard (15/2/2013) melaporkan bahwa suplemen vitamin C di pasaran sering mengandung dosis yang jauh lebih tinggi, bahkan bisa melebihi 10 kali lipat dari kebutuhan harian. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan penggunaannya agar tidak berlebihan.
Pada dasarnya, vitamin C berperan penting dalam pembentukan serta perbaikan jaringan tubuh, termasuk kulit, tulang, dan jaringan ikat. Selain itu, vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dari makanan.
Berbagai buah dan sayuran, seperti paprika merah, pepaya, dan aneka buah jeruk, menyediakan sumber alami vitamin C.
Berapa batas aman konsumsi vitamin C?
Zullies menetapkan batas aman konsumsi vitamin C maksimal 2.000 mg per hari.
Melebihi angka ini bisa menyebabkan efek samping seperti diare, mual, kram perut, hingga gangguan penyerapan mineral tertentu seperti tembaga dan selenium.
Meskipun tubuh dapat membuang kelebihan vitamin C melalui urine karena sifatnya yang larut dalam air sehingga keracunan serius jarang terjadi, para ahli tetap tidak menganjurkan konsumsi rutin lebih dari 3.000 mg per hari.
Peneliti dalam studi JAMA Internal Medicine mengungkapkan bahwa konsumsi suplemen vitamin C secara signifikan meningkatkan risiko batu ginjal pada pria.
Penelitian yang melibatkan lebih dari 23.000 pria di Swedia ini berlangsung selama 11 tahun.
Hasilnya, sekitar 2 persen dari mereka mengalami batu ginjal.
Penelitian menunjukkan bahwa pria yang rutin mengonsumsi suplemen vitamin C berisiko dua kali lipat lebih tinggi terkena batu ginjal dibandingkan pria yang tidak mengonsumsinya.
Sementara itu, penggunaan multivitamin biasa tidak menunjukkan peningkatan risiko serupa.
Respon (2)