FLORES TIMUR, Cinta-news.com – Badan Geologi Kementerian ESDM baru saja mengambil keputusan penting! Mereka menurunkan status Gunung Lewotobi Laki-laki dari level IV (Awas) ke level III (Siaga) per Senin (29/9/2025). Keputusan ini jelas menjadi angin segar bagi warga, namun para ahli mengingatkan kita untuk tetap waspada.
Mari kita bahas data pengamatannya! Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, memaparkan rangkaian data seismik yang mencengangkan. Dalam periode 23-29 September 2025, timnya berhasil mencatat 50 gempa letusan dan 77 embusan. Mereka juga mendeteksi 1 gempa harmonik, 79 tremor non-harmonik, dan 42 gempa low frequency. Tidak berhenti di situ, alat pemantau juga merekam 6 gempa vulkanik dalam, 2 tektonik lokal, plus 31 gempa tektonik jauh.
Lalu, apa makna dari data tersebut? Wafid menjelaskan bahwa gempa letusan, embusan, low frequency, dan tremor non-harmonik masih mendominasi aktivitas seismik. “Data ini dengan jelas menunjukkan proses pergerakan fluida magmatik dan pelepasan tekanan di dalam tubuh gunung api,” paparnya. Intinya, gunung ini masih aktif bergolak meski statusnya diturunkan.
Namun, kabar baiknya adalah intensitas erupsinya mereda. Wafid mengungkapkan bahwa erupsi eksplosif selama periode ini berfluktuasi dengan skala kecil. Gempa vulkanik dalam juga menunjukkan tren penurunan. Kondisi ini mengindikasikan bahwa suplai magma memang masih aktif, tetapi dengan laju rendah dan disertai pelepasan tekanan secara terus-menerus.
Bagaimana dengan pembacaan instrumen modern? Nilai RSAM (Real-time Seismic Amplitude Measurement) menunjukkan fluktuasi energi kegempaan. Sementara itu, grafik tiltmeter menunjukkan pola inflasi dengan laju rendah. Pola ini mengkonfirmasi bahwa akumulasi tekanan di kedalaman dangkal masih berlangsung. “Pergerakan GNSS juga masih mengindikasikan deformasi,” tambah Wafid. Artinya, tubuh gunung masih terus berubah bentuk.
Berdasarkan semua data ini, Wafid menyimpulkan satu hal penting: suplai magma ke permukaan masih berlangsung. Oleh karena itu, potensi erupsi eksplosif maupun efusif masih sangat mungkin terjadi. Masyarakat tidak boleh lengah!
Akhirnya, melalui analisis mendalam, Badan Geologi memutuskan menurunkan status gunung tersebut. “Kami menurunkan status Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi level III siaga per 29 September 2025 pukul 15.00 Wita,” tegas Wafid. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan matang, namun kewaspadaan tetap menjadi kunci utama.
Ingat! Status siaga berarti potensi erupsi masih ada. Selalu pantau informasi terbaru dari pihak berwenang dan siapkan langkah evakuasi jika diperlukan. Gunung api adalah sahabat yang perlu kita kenali dengan baik!
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com
