CINTA-NEWS – Hari raya adalah momen yang dinantikan banyak orang. Lebaran menjadi waktu untuk berhenti sejenak dari rutinitas, merayakan kemenangan, dan mempererat hubungan. Sayangnya, beberapa kebiasaan saat Lebaran mulai menyimpang, terutama dalam hal konsumsi makanan.
BACA JUGA : Joe Taslim Pilih Pakai Sepatu Slip In Setelah Cedera Pinggang
Kembali ke Fitrah: Rayakan Lebaran dengan Hidangan Sehat
Selama Lebaran, banyak yang tergoda untuk makan berlebihan. Berbuka puasa bersama di berbagai rumah makan, berpindah dari satu restoran ke restoran lain dengan diskon harga, seringkali menjadi godaan. Padahal, dengan kondisi ekonomi yang sedang sulit, harga bahan makanan seperti kelapa, telur, ayam, dan cabai terus naik. Hal ini membuat banyak orang beralih ke makanan kemasan yang lebih murah. Meskipun lebih terjangkau, makanan kemasan ini kurang bergizi dan tidak mendukung tradisi berbagi makanan sehat seperti yang biasa kita lakukan saat Lebaran.
Fenomena ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tapi juga di desa-desa yang terekam di media sosial. Sayangnya, tidak sedikit orang yang menganggap produk kemasan sebagai pilihan praktis dan kekinian. Bahkan, beberapa ibu mengeluh karena mereka memberikan jajanan kemasan yang penuh gula dan bahan pengawet kepada anak-anak mereka, meskipun dijual dengan harga murah. Lebih buruk lagi, banyak orang mulai menggemari produk pengganti kelapa, seperti krim olahan, meskipun banyak iklan yang mengaburkan fakta kesehatan.
Perlu diingat bahwa banyak orang mengaitkan kolesterol dengan kelapa, padahal mereka hanya mempercayai mitos lama. Hati kita memproduksi sebagian besar kolesterol akibat pola makan yang buruk dan stres. Kolesterol dari makanan hanya berkontribusi sekitar 20%. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk kembali pada pemahaman yang benar mengenai pola makan.
BACA JUGA : Manfaat Hair Oil untuk Melindungi Rambut Berwarna
Restoran kini menyajikan menu hidangan Lebaran yang kaya rempah, seperti opor dan rendang, setiap hari. Bahkan, kue kering dari berbagai kasta tersedia kapan saja. Oleh karena itu, di bulan Syawal ini, mari kembali ke fitrah. Nikmati hidangan sehat yang mencerminkan kekayaan kuliner nusantara. Rayakan kemenangan dengan bijak, jaga pola makan yang sehat, dan pererat hubungan dengan keluarga dan diri sendiri. Kita harus menyadari bahwa kebahagiaan bukan hanya soal makanan, tetapi juga tentang hubungan yang lebih baik dan kesehatan yang terjaga.
3 tanggapan untuk “Rayakan Kemenangan dengan Bijak, Hindari Makan Berlebihan”