BANDUNG BARAT, cinta-news.com – Aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu, khususnya di Kawah Ratu, menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa waktu terakhir.
Hal ini memicu perhatian serius dari Badan Geologi yang kini secara intensif melakukan pengukuran konsentrasi gas vulkanik di area kawah sebagai upaya mitigasi risiko.
“Kami turun langsung bawa alat multi-gas untuk ukur emisi di Tangkuban Parahu,” tegas Heruningtyas sambil menunjukkan peralatan.
Pengukuran gas vulkanik menjadi langkah krusial untuk memantau dinamika gunung berapi, memahami proses geologi yang sedang berlangsung, serta menjamin keselamatan publik.
Trump Pertimbangkan Jet Qatar, Pakar Waspadai Risiko
Para peneliti secara aktif memanfaatkan peralatan multi-gas guna:
- Mengukur komposisi gas kawah secara akurat
- Mendeteksi konsentrasi masing-masing gas
- Mengidentifikasi potensi gas berbahaya
“Alat ini membantu kami mendapatkan data real-time tentang emisi gas vulkanik,” jelas Kepala Tim Penelitian.
Petugas secara aktif mengingatkan semua wisatawan dengan tiga langkah penting:
Pertama, memperhatikan semua rambu peringatan yang terpasang di sekitar area kawah. Setiap tanda dibuat berdasarkan potensi bahaya terbaru.
Kedua, mematuhi setiap arahan petugas yang berjaga. Mereka merupakan pihak paling memahami kondisi real-time di lapangan.
Terakhir, segera meninggalkan lokasi jika:
- Terdengar sirine peringatan
- Tercium bau belerang menyengat
- Petugas memberi instruksi evakuasi
“Keselamatan Anda tergantung pada ketaatan ini,” tegas Koordor Lapangan.
Pendidikan Militer KDM: Membebaskan Bukan Menjerakan
“Jadi imbauan kepada masyarakat dan pengunjung, agar tidak terlalu lama melakukan aktivitas di sekitar kawah,” tandasnya.
Kita harus menjauhi area vulkanik saat terjadi aktivitas karena beberapa alasan penting:
- Bahaya Gas Beracun
Gunung berapi mengeluarkan gas berbahaya seperti sulfur dioksida (SO₂), karbon dioksida (CO₂), dan hidrogen sulfida (H₂S) yang bisa:- Menyebabkan sesak napas
- Memicu keracunan akut
- Bahkan fatal dalam konsentrasi tinggi
- Awan Panas (Wedus Gembel)
Suhu bisa mencapai 800°C dengan kecepatan 200 km/jam, membakar apa saja di jalurnya dalam hitungan detik. - Lahar dan Banjir Bandang
Material vulkanik bercampur air hujan bisa berubah menjadi aliran lumpur panas yang menghancurkan pemukiman. - Hujan Abu Vulkanik
Abu halus dapat:- Merusak mesin kendaraan
- Mengganggu pernapasan
- Mencemari air bersih
- Bom Vulkanik
Batu-batu besar seukuran mobil bisa terlontar secara tiba-tiba hingga radius 5 km.