Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

1.672 Pelaku Narkoba Ditangkap Polda Metro dalam 2 Bulan

JAKARTA, cinta-news.com – Polda Metro Jaya berhasil menggempur jaringan narkoba dengan menangkap 1.672 orang dalam kurun waktu Mei hingga Juni 2025. Polda Metro Jaya tak main-main—mereka langsung merehabilitasi 60% tersangka, sementara 40% sisanya yang terbukti sebagai pengedar harus mereka proses secara hukum.

“Dalam sehari saja, kami bisa mengamankan 27 pelaku, baik pengedar maupun pemakai,” tegas Kombes Pol Ahmad David, Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, dalam jumpa pers di kantornya, Kamis (26/5/2025).

Barang Bukti yang Disita: Fantastis!

Tak hanya pelaku, polisi juga menyita 321,5 kilogram narkoba berbagai jenis. Berikut rinciannya:

  • Ganja: 179,19 kg
  • Sabu-sabu: 33,15 kg
  • Ekstasi: 16.793 butir
  • Tembakau Sintetis: 45,2 kg
  • Obat Berbahaya: 166.327 butir
  • Liquid THC: 2.360 ml
  • Ketamin: 2,87 kg
  • Serbuk Bibit Sintetis: 7,86 kg
  • Kokain: 1,48 gram
  • Heroin: 1,56 kg

“Dengan pengungkapan ini, kami telah menyelamatkan 767.000 warga dari jerat narkoba,” klaim Ahmad. Bahkan, nilai kerugian yang berhasil dicegah mencapai Rp53,51 miliar!

3 Kasus Besar yang Menggemparkan

Ahmad mengungkap tiga kasus besar yang berhasil timnya bongkar dalam operasi kali ini:

1. Ganja 143 Kg Disamarkan Sebagai Pakaian

Pada Mei 2025, polisi menggagalkan peredaran 143 kg ganja yang pelaku kemas seperti pakaian di pool ALS, Daan Mogot. ‘Mereka menyimpan ganja dalam koper untuk menyamarkannya sebagai barang titipan,’ tegas Ahmad. Jaringan ini rencananya akan mendistribusikan ganja tersebut ke Jawa Barat dan Jakarta.

2. Sabu 5,7 Kg & Ekstasi 5.000 Butir Dikirim via Ekspedisi

Akhir Mei 2025, polisi mencegat 5,7 kg sabu-sabu dan 5.000 butir ekstasi yang dikirim dari Riau menggunakan jasa pengiriman. “Pelaku menyamar paketnya seperti makanan ikan dan teh Cina,” ungkapnya.

3. Heroin 1,5 Kg Disimpan di Pintu Mobil

Pada Juni 2025, polisi berhasil menyita 1,5 kg heroin yang pelaku sembunyikan di kompartemen pintu mobil. ‘Jaringan ini mengangkut mobil dari Pekanbaru menggunakan tow truck, kemudian kurir mereka jemput di Jakarta,’ ungkap Ahmad. Karena heroin tergolong barang langka di Ibu Kota, tim penyidik masih terus mengembangkan kasus ini.

Rehabilitasi vs Penindakan Hukum

Tak hanya menindak tegas, polisi juga lebih mengutamakan rehabilitasi bagi para penyalahguna narkoba. “Kami prioritaskan rehabilitasi untuk 60% tersangka karena status mereka sebagai korban, bukan pengedar,” tegas Ahmad. Di sisi lain, terhadap para pengedar, polisi menjalankan proses hukum secara tegas tanpa toleransi.

Dampak Besar bagi Masyarakat

Operasi ini bukan sekadar angka. Operasi ini berhasil melindungi 767.000 warga dari ancaman narkoba dan menyelamatkan Rp53,51 miliar uang haram yang beredar. “Ini bukti keseriusan kami memberantas narkoba sampai ke akar-akarnya,” tandas Ahmad.

Saat ini, polisi masih terus mengembangkan kasus, terutama untuk heroin dan jaringan pengedar lintas provinsi. Selain itu, kami juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk proaktif dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan terkait narkoba.

“Narkoba musuh kita semua. Ayo bersama-sama menjaga Jakarta dan sekitarnya dari kehancuran!” pesan Ahmad menutup konferensi pers.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *