MEDAN, cinta-news.com – Aksi nekat Muhammad Arif Lubis (23) berakhir di tangan polisi setelah ia ketahuan mencoba mencuri sepeda motor di Jalan Pertahanan, Kota Medan. Yang bikin greget, motor yang ia incar ternyata milik anggota Polsek Patumbak, Hendri Manullang (35)!
Kepala Polsek Patumbak, Kompol Daulat Simamora, membeberkan kejadian yang berlangsung pada Senin (23/6/2025) sekitar pukul 23.30 WIB. Saat itu, tiga anggota unit reskrim sedang menikmati kopi di sebuah warung dan memarkir motor mereka di area parkiran. Hendri Manullang dan rekan-rekannya kemudian meninggalkan lokasi untuk menjalankan tugas.
Tak lama berselang, Arif bersama komplotannya, Fandi, tiba di tempat itu dengan mengendarai satu motor. Tanpa buang waktu, Arif langsung nekat membobol motor milik Hendri menggunakan kunci T. Ia bahkan sudah merusak rumah kunci dua motor lain milik petugas!
Kepergok Basah Saat Aksi
“Nah, pas mau membawa motor Hendri, Kanit Reskrim Iptu Yusuf tiba-tiba datang bersama anggota lainnya,” ungkap Daulat, Rabu (25/6/2025).
“Di situlah pelaku kepergok sedang beraksi. Motor Hendri hampir dibawa kabur, dan dua motor lainnya sudah dibobol. Petugas langsung menyergap Arif,” lanjutnya.
Sayangnya, Fandi berhasil kabur dari lokasi. Sementara Arif langsung digiring ke Polsek Patumbak untuk menjalani pemeriksaan.
Modus Keliling Cari Motor Parkir Sepi
Dalam pengakuannya, Arif mengaku sudah beberapa kali mencuri motor. “Modusnya, dia dan kawannya keliling-keliling cari lokasi parkiran motor yang sepi dan aman untuk beraksi,” jelas Daulat.
Hasil curian biasanya dipakai untuk beli sabu, berjudi, dan foya-foya. Tak heran, hasil tes urinenya positif narkoba. “Dia ini residivis kasus pencurian motor,” tegas Daulat.
Sempat Melawan, Kakinya Ditembak
Polisi kini memburu Fandi hingga ke Kecamatan Medan Amplas. Namun, Arif sempat berulah dengan mencoba kabur dan melawan petugas. Alhasil, polisi terpaksa menembak kaki kanannya untuk melumpuhkan aksinya.
Saat ini, Arif sudah mendekam di tahanan dan dijerat Pasal 363 ayat 2 KUHPidana.
Pelaku Sudah Biasa Beraksi
Dari pengakuan Arif, ia dan Fandi sering beraksi di berbagai lokasi. Mereka memilih motor yang parkir di tempat sepi, lalu membobolnya dengan kunci T. Setelah berhasil, motor langsung dijual atau dipakai untuk kebutuhan pribadi.
Pelaku selalu menghabiskan hasil curiannya untuk hal-hal buruk, terutama beli narkoba dan judi. Ini menunjukkan pelaku tidak belajar dari kesalahan sebelumnya,” tegas Daulat.
Upaya Polisi Amankan Pelaku
Polisi masih terus memburu Fandi yang berhasil kabur, meski Arif sudah mereka amankan. Mereka juga mendalami jaringan pencurian motor di Medan, mengingat Arif mengaku punya banyak rekan sepermainan.
“Kami akan terus mengembangkan kasus ini sampai semua pelaku terungkap,” tegas Daulat.
Kasus ini jadi bukti bahwa kejahatan seperti pencurian motor masih marak terjadi. Namun, aksi polisi yang cepat berhasil mencegah kerugian lebih besar. Masyarakat harus tetap waspada dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan ke pihak berwajib.
Sementara itu, Arif harus menanggung konsekuensi perbuatannya di balik jeruji besi.
Respon (1)