JAKARTA, cinta-news.com – Para pakar menilai Indonesia belum memenuhi prasyarat untuk legalisasi judi karena tingkat kesiapan masyarakat masih rendah berdasarkan indeks literasi keuangan dan ketahanan sosial.
Pernyataan ini berasal dari Hasbiallah Ilyas, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB, yang secara khusus membidangi hukum dan hak asasi manusia.
Hasbiallah Ilyas (Iwakum) menolak pembukaan kasino dalam diskusi 7/6, dengan alasan ketidaksiapan kondisi Indonesia.
Hasbi mengatakan, mayoritas masyarakat Indonesia tidak punya pendidikan yang cukup untuk menahan diri agar tidak berjudi. Terlebih, kata dia, jika kondisi keuangan mereka tidak mencukupi.
“Masyarakat kita ini gampang diombang-ambing. Kita betul bukan negara Islam, (tapi) penduduk kita mayoritas Islam”. Pakar Hukum Islam menjelaskan bahwa beberapa aturan dalam sistem hukum Indonesia mengadopsi prinsip-prinsip syariah.
Namun, menurut Hasbi, pemahaman masyarakat Indonesia terhadap agama Islam juga masih tidak sekuat negara lain, misalnya Uni Emirat Arab atau Bahrain.
Menurut Hasbi, masyarakat di Arab dan Bahrain memiliki pemahaman agama yang kuat meski judi dan prostitusi legal di negara tersebut.
“Kesadaran dari masyarakatnya ada. Mereka kalau enggak punya duit, mau ngapain kita main. Nah itu. Dan, agamanya lumayan kuat gitu loh. Jadi, pemerintah benar-benar mencari income yang tidak merusak warganya,” kata Hasbi lagi.
Hasbi menegaskan bahwa potensi pendapatan negara dari legalisasi judi tidak akan mampu menutupi dampak kerusakan sosial yang timbul di masyarakat.
Menurutnya, Indonesia punya banyak potensi pendapatan lain daripada melegalkan judi.
Sopir Diduga Ngantuk, Avanza Tabrak Truk di Kulon Progo, Tiga Orang Luka Berat
Dalam diskusi yang sama, Pengamat Ekonomi dan Bisnis, Bennix mendukung legalisasi judi karena menurutnya ini menjadi pendapatan yang bisa melunasi utang negara.
“Kalau kita legalkan judi kasino, utang Indonesia lunas,” kata Bennix.
Menteri Keuangan menjelaskan bahwa legalisasi judi akan memberikan pemasukan negara melalui pajak secara signifikan.
Namun, aparat negara yang melindungi judi ilegal justru mengalirkan keuntungannya ke kantong pribadi mereka.
“Kalau judi itu legal, duit masuk ke Kementerian Keuangan, Dirjen Pajak. Tapi, kalau judi itu ilegal, duitnya masuk ke aparat. Pilihannya kita mau perkaya siapa hari ini?” kata Bennix lagi.
Satu tanggapan untuk “DPR Tolak Legalisasi Judi: ‘Indonesia Belum Siap’”