PROBOLINGGO,cinta-news.com — Seorang bocah berusia 10 tahun, SY berhasil melepaskan diri dari ikatan yang dilakukan pelaku perampok yang menimpa keluarganya di Desa Bago, Besuk, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (1/6/2025) dini hari.
Pukul 02.15 WIB, enam orang bersenjata celurit dan diduga membawa pistol menjarah rumah korban.
“Benar. Sekeluarga di Desa Bagi jadi korban perampokan. Saat ini posisi sedang mendalami kasus tersebut,” kata Kasi Humas Polres Probolinggo Iptu Merdhania Pravita Shanti, Senin (2/5/2025).
COVID-19 Melonjak di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?
Keluarga Nurul Fatah (49) mengalami peristiwa perampokan tersebut.Saat kejadian, Fatah, dan anaknya, SY, sedang tidur di ruang tamu.
Pelaku kemudian masuk ke rumah tersebut dan mengancam akan membunuh mereka dengan celurit jika berteriak.
Pelaku kemudian mengikat tangan Fatah dan anaknya serta menutup mulut Fatah dengan lakban.Mereka juga menggeledah rumah untuk mencari uang dan barang berharga.
Perampok itu mengambil paksa uang tunai, menyita perhiasan, dan merampas ponsel milik korban.
Pelaku membangunkan Fatah yang tertidur di lantai ruang tamu, lalu menggotongnya ke kamar utama.
Pelaku menyuruh Fatah menunjukkan keberadaan uang dan hartanya.
Selama perampokan, Fatah melihat salah satu pelaku membawa senjata mirip pistol di pinggang, meski tak menggunakannya.Setelah melakukan penggeledahan dan pengambilan barang, pelaku keluar rumah dan menutup pintu dengan grendel.
Sekitar 20 menit kemudian, SY berhasil melepaskan diri dan membantu ayahnya melepaskan ikatan.
Setelah mendengar suara pengeras suara masjid menjelang adzan subuh, keluarga keluar rumah dan berteriak minta tolong.
Warga sekitar, termasuk Sekdes Bago Hermanto, segera menuju lokasi dan melaporkan kejadian ke polisi di Mapolsek Besuk.Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait perampokan tersebut.
Trauma menghantam SY, anak korban, setelah kejadian itu menimpa keluarganya.Sebelum menjadi korban perampokan, Fatah menjual sawah warisan senilai Rp700 juta.
Namun, calo dan notaris memotong hasil penjualannya sehingga hanya tersisa Rp400 juta.Fatah membagi uang tersebut dengan tiga saudaranya.
Saat perampokan, uang itu berada di dalam rekening tabungan saudaranya.
Respon (2)