JAKARTA, Cinta-news.com – Ducati Mulai Panas dengan Performa Bagnaiaternyata berkembang lebih cepat daripada peningkatan performa Francesco “Pecco” Bagnaia. Tanpa basa-basi, Tardozzi langsung meminta Bagnaia—yang sudah dua kali jadi juara dunia—untuk segera mengambil langkah besar agar bisa kembali bersaing di puncak.
Sebelumnya, Bagnaia diprediksi akan menjadi rival terberat bagi Marc Marquez, rekan barunya di Ducati. Musim lalu, ia tampil dominan dengan 11 kemenangan dan hampir meraih gelar ketiga. Namun, musim ini, performanya justru jauh dari ekspektasi. Ia kerap kalah cepat dari Marquez, bahkan beberapa kali harus mengakui keunggulan Alex Marquez yang membalap dengan Ducati lama di tim Gresini Racing.
Dari enam seri pembuka, Bagnaia cuma sekali naik podium tertinggi, yaitu di MotoGP Amerika Serikat. Itu pun terjadi setelah Marc Marquez terjatuh dari posisi terdepan. Kegagalannya di GP Perancis pekan lalu semakin memperlebar jarak poinnya—kini tertinggal 51 poin dari Marquez di klasemen sementara.
Bagnaia mengaku belum merasa nyaman dengan Ducati Desmosedici GP25, terutama saat melakukan manuver agresif di bagian depan motor.Ia mengakui Marc Marquez lebih mampu mengatasi kelemahan motor dibanding dirinya.

Tardozzi menegaskan Ducati sedang berusaha keras memulihkan kepercayaan diri Bagnaia. Namun, ia juga mengingatkan bahwa pebalap asal Italia itu harus segera meningkatkan level performanya. “Motor 2025 ini cuma sedikit lebih baik daripada versi 2024,” ujar Tardozzi, seperti dikutip dari Crash, Jumat (16/5/2025).
“Persaingan musim ini berkembang lebih cepat daripada perkembangan Pecco. Makanya, kami minta dia mengambil langkah lebih jauh dan percaya pada potensinya,” tegasnya.
Tardozzi menekankan bahwa di beberapa sirkuit, Bagnaia justru memecahkan rekor waktu lebih cepat daripada saat menjadi juara dunia musim lalu.Dia selalu jago dalam pengereman dan masuk tikungan. Kami punya data lengkap dan tahu di mana dia masih cepat. Kalau bisa kembali kompetitif di area itu, dia pasti bisa saingi Marc,” jelasnya.
Tardozzi juga membantah anggapan bahwa Bagnaia tertekan secara mental karena satu tim dengan Marc Marquez. “Dia tidak terganggu secara mental oleh kehadiran Marc. Ini masalah lain yang belum kami temukan penyebabnya,” tegasnya.
“Pecco jarang bicara soal itu. Mereka masih saling jabat tangan dan ngobrol. Itu bukti hubungan mereka baik-baik saja. Sering saya bilang ini, tapi banyak yang enggak percaya,” tutup Tardozzi.
Dengan segala upaya yang dilakukan Ducati, kini tinggal menunggu waktu apakah Bagnaia bisa bangkit dan kembali bersaing ketat dengan Marquez. Jika tidak, gelar dunia ketiganya bisa semakin jauh dari genggaman.
Respon (2)