Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Trump Geram Hadapi Tuduhan Penolakan Pendaftaran Harvard

WASHINGTON DC, cinta-news.com — Presiden AS Donald Trump membantah keras kabar penolakannya oleh Harvard, seraya menegaskan, “Saya justru pernah mereka incar!”

Tuduhan tersebut muncul dari jurnalis Michael Wolff yang mengaitkan sikap keras Trump terhadap kampus bergengsi itu dengan dugaan kekecewaan pribadi.

Melalui unggahan di platform Truth Social pada Senin (2/6/2025) malam, Trump menyebut Wolff sebagai “jurnalis kelas tiga” dan menegaskan bahwa kabar yang beredar salah besar.

Trump menyerang Michael Wolff dalam pernyataannya: “Jurnalis kelas tiga ini—yang bahkan dihina media murahan—berbohong dengan klaim konyol

Mahasiswa Indonesia di Harvard Tunggu Kepastian Trump

bahwa saya hantam Harvard karena pernah ditolak.”

“Itu cerita yang sepenuhnya SALAH. Saya tidak pernah mendaftar ke Harvard,” tegasnya.

Trump menegaskan statusnya sebagai lulusan Wharton School of Finance, Universitas Pennsylvania, sambil menyindir, “Saya bukan produk Harvard.”

Pernyataan itu muncul menyusul komentar Wolff dalam The Daily Beast Podcast yang menilai bahwa Trump memiliki “dendam” terhadap Harvard.

Wolff mengatakan, “Dia butuh musuh. Dia pandai memilih musuh, dan Harvard, dengan semua simbolismenya, sangat cocok dalam ‘pertunjukan Trump’.”

Wolff menanggapi pertanyaan tentang kebencian Trump terhadap Harvard—meski banyak sekutunya lulusan Ivy League—dengan tegas menyatakan, “Jangan anggap tindakannya selalu berdasarkan kalkulasi rasional.”

Ia menambahkan, “Tapi satu hal lagi, dia memang tidak diterima di Harvard.”

Wolff juga menilai Trump sebagai seseorang yang selalu menyimpan dendam terhadap kalangan Ivy League.

Para pengkritik semakin gencar melontarkan kecaman di tengah kontroversi yang memanas. Pemerintahannya baru-baru ini mencabut alokasi dana sebesar 100 juta dolar AS (sekitar Rp 1 triliun) dari institusi pendidikan tersebut.

Pemerintah AS telah mencabut total lebih dari 3 miliar dolar AS (Rp49 triliun) dalam dana hibah dan kontrak selama masa jabatan Trump.

Trump menuduh Harvard gagal mengambil tindakan tegas terhadap antisemitisme di kampus serta melakukan diskriminasi rasial dalam proses penerimaan mahasiswa dan perekrutan staf.

Menyikapi tuduhan Wolff, Trump balik menyerang dengan mengatakan sang jurnalis hanya berusaha mencari perhatian karena buku terbarunya tidak laku.

“Dia kesal karena bukunya tentang saya benar-benar GAGAL. Tak ada yang membelinya karena reputasinya sebagai jurnalis begitu buruk!” tulis Trump.

Harvard sempat menolak Barron Trump sebelum rumor tentang ayahnya beredar. Namun, Ibu Negara Melania Trump dengan tegas membantah kabar itu.

“Barron tidak pernah mendaftar ke Harvard, dan klaim bahwa dia, atau siapa pun atas namanya, pernah mengajukan pendaftaran adalah sepenuhnya salah,” tegas juru bicara Melania.

Barron Trump berhasil menyelesaikan tahun pertama perkuliahan di Fakultas Seni Liberal Universitas New York (NYU) pada Mei 2024.

Exit mobile version