Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Tersesat Ikuti Google Maps, Avanza Wisatawan Terperosok ke Jurang 30 Meter di Trenggalek

Cinta-news.com – Sebuah perjalanan liburan yang seharusnya menyenangkan nyaris berubah menjadi petaka! Sebuah minibus Toyota Avanza bernomor polisi AG 1842 PX mengangkut enam wisatawan asal Jombang, Jawa Timur, dan mengalami kecelakaan tunggal yang mengerikan di Jalur Apak Broto, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, pada Rabu (17/12/2025) pagi. Lebih mengejutkan lagi, ketergantungan sang pengemudi pada navigasi digital diduga kuat memicu kecelakaan ini. Kabarnya, pengemudi sedang mengikuti arahan Google Maps untuk menuju objek wisata Pantai Prigi saat tragedi itu terjadi.

Persisnya, sekitar pukul 08.30 WIB, mobil itu melintas di Jalan Raya Alternatif Gamaharjo–Prigi. Tiba-tiba, di tengah jalur yang dikenal ekstrem itu, kendaraan diduga kehilangan kendali. Akibatnya, minibus itu pun meluncur keluar dari badan jalan dan terjun bebas ke dalam jurang sedalam sekitar 30 meter! Mobil tersebut kemudian terbalik dalam kondisi yang sangat parah. Perlu diketahui, medan di lokasi kejadian memang terkenal sangat terjal dan berbahaya.

Mendengar kabar nahas tersebut, personel Polsek Watulimo langsung bergerak cepat. Mereka segera berkoordinasi dengan unsur TNI dan masyarakat setempat untuk menangani kejadian tersebut. Mereka pun segera melakukan proses evakuasi dengan melibatkan banyak warga sekitar. Tim terpaksa mengambil langkah ini karena medan yang curam dan sulit dijangkau. Namun, di tengah situasi yang mencekam itu, kabar baik muncul. Wakapolsek Watulimo, Ipda Bambang Prasetyo Basuki, memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa mengerikan tersebut. Tim berhasil mengevakuasi seluruh penumpang dari dalam kendaraan yang ringsek dan mereka langsung memberikan penanganan medis awal di lokasi kejadian.

Lantas, apa sebenarnya penyebab utama kecelakaan ini? Menanggapi peristiwa tersebut, praktisi keselamatan berkendara sekaligus Direktur Pelatihan Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, memberikan analisis mendalam. Sony menilai, kecelakaan besar kemungkinan terjadi di jalur turunan curam dengan laju kendaraan yang sama sekali tidak tertahan. Kondisi ini menyebabkan mobil meluncur deras dan kehilangan daya cengkeram ban saat menghadapi tikungan tajam di depannya. “Kalau kita melihat kronologi kecelakaannya, besar kemungkinan mobil berada di turunan dan meluncur deras akibat tidak adanya penahan laju yang efektif. Sehingga, ketika di depan jalurnya menikung, mobil tidak lagi memiliki daya cengkeram untuk berbelok akibat kecepatan yang berlebih (overspeed). Yang terjadi kemudian, mobil lurus saja dan keluar jalur,” jelas Sony dengan gamblang.

Nah, untuk mengantisipasi kondisi berbahaya seperti itu, Sony pun memberikan kiat-kiat khusus bagi para pengendara. Pertama-tama, ia sangat menyarankan pengemudi untuk segera melakukan perlambatan dengan menggunakan gigi rendah. Tujuannya jelas, agar engine brake dapat bekerja secara optimal. Selanjutnya, pengemudi dapat membantu dengan pengereman secara bertahap dan halus. “Mengapa kita harus menggunakan engine brake? Sebab, engine brake mampu menahan laju kendaraan tanpa mengandalkan gesekan berlebihan pada sistem rem. Dengan begitu, piringan rem dan minyak rem tidak akan cepat panas. Situasi ini otomatis menghindarkan kita dari risiko rem blong yang sangat menakutkan. Memang, teknik dasar berkendara di turunan ini sering kali kurang dikuasai oleh pengemudi yang masih pemula,” tegas Sony. Oleh karena itu, ia mendorong setiap pengemudi untuk memahami betul karakter kendaraan dan medan jalan.

Selaras dengan analisis ahli di atas, pihak kepolisian juga mengeluarkan imbauan khusus. Mereka secara khusus meminta para pengendara, terlebih wisatawan dari luar daerah, agar jauh lebih berhati-hati saat melintasi jalur alternatif menuju kawasan wisata. Tingkatkan kewaspadaan Anda ketika jalur yang Anda lalui terkenal ekstrem, dengan kontur menurun tajam dan berkelok-kelok. Kepolisian mengingatkan, aplikasi peta digital seperti Google Maps memang sangat membantu, tetapi tidak selalu menampilkan informasi detail tentang tingkat bahaya suatu jalan. Dengan demikian, kewaspadaan dan kemampuan adaptasi pengemudi terhadap kondisi nyata di lapangan tetaplah menjadi faktor penentu utama keselamatan.

Akhirnya, insiden ini menjadi pengingat keras bagi kita semua. Teknologi boleh memandu, tetapi naluri dan skill berkendara yang baik adalah penjaga nyata di setiap perjalanan. Utamakan selalu keselamatan: perhatikan rambu-rambu, kendalikan kecepatan di jalan asing, dan kuasai teknik berkendara defensif. Jangan biarkan liburan indah berakhir di jurang hanya karena kecerobohan atau ketergantungan berlebihan pada alat. Keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama, dan itu dimulai dari kesiapan kita sendiri sebagai pengemudi yang cerdas dan waspada.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

Exit mobile version