Cinta-news.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mendeteksi kemunculan Bibit Siklon Tropis 96S di dekat wilayah Indonesia. Menurut Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, bibit badai ini mulai terbentuk pada Kamis (25/12/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.
Saat ini, Bibit Siklon Tropis 96S berada di Samudra Hindia, tepatnya di selatan Nusa Tenggara Barat (NTB). Posisinya sekitar 14,2 derajat Lintang Selatan dan 116,5 derajat Bujur Timur. “Sistem ini bergerak dengan kecepatan angin maksimum 15 knot atau 28 km per jam. Tekanan udara minimumnya 1008 hPa,” jelas Andri.
Beberapa faktor mendukung pertumbuhan sistem ini. Suhu permukaan laut yang hangat, sekitar 29–30 derajat Celcius, membantu pembentukan awan hujan. Selain itu, perputaran udara di beberapa lapisan atmosfer juga memberikan dukungan.
Namun, sejumlah faktor lain justru menghambat pertumbuhannya. Udara kering di lapisan atmosfer menengah masuk ke dalam sistem. Kemudian, perbedaan kecepatan dan arah angin (wind shear) yang cukup kuat juga terjadi. Kondisi ini membuat pertumbuhan siklon tropis menjadi tidak stabil.
Pola pertemuan angin di lapisan bawah dan atas atmosfer juga masih lemah. Hal ini belum mendukung pembentukan siklon tropis secara optimal. Oleh karena itu, BMKG menilai peluang bibit siklon ini meningkat menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan masih rendah.
Meski begitu, kita harus tetap waspada. Keberadaan sistem ini dapat memberikan dampak tidak langsung. Cuaca dan kondisi perairan di sejumlah wilayah Indonesia berpotensi terpengaruh. Lalu, wilayah mana saja yang berpotensi terdampak?
Berdasarkan prakiraan BMKG, dalam 24 jam ke depan, Bibit Siklon Tropis 96S diperkirakan belum berubah signifikan. Namun, sistem ini berpotensi mengalami peningkatan kecepatan angin dalam 24–48 jam ke depan. Pola putaran angin akan semakin tertutup dan terorganisasi. Kecepatan angin maksimum bisa mencapai 20 knot di wilayah utara pusat sirkulasi.
Selanjutnya, sistem ini diprakirakan bergerak ke timur laut dalam 24–72 jam ke depan. Ia akan menuju area dengan wind shear vertikal yang kuat. Kondisi ini akan kembali menghambat perkembangannya. Setelah itu, sekitar 72 jam ke depan, sistem diprediksi berbelok ke barat daya. “Potensi bibit siklon ini berkembang menjadi siklon tropis dalam 24–72 jam ke depan masih rendah,” kata Andri.
Ia menambahkan, bibit siklon ini tetap berpotensi memberi dampak tidak langsung. Kondisi perairan Indonesia dalam 24 jam ke depan perlu diwaspadai. Dampak utamanya adalah peningkatan tinggi gelombang laut.
Pertama, gelombang setinggi 1,25–2,5 meter berpotensi terjadi. Wilayah yang terdampak meliputi:
- Perairan selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
- Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga DIY.
- Perairan selatan Pulau Lombok hingga Pulau Timor.
- Laut Sawu.
- Samudra Hindia selatan NTT.
Kedua, gelombang lebih tinggi, 2,5–4 meter, juga diprakirakan terjadi. Wilayahnya adalah:
- Selat Bali bagian selatan.
- Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga NTB.
Selain bibit siklon 96S, BMKG juga masih memantau Siklon Tropis Grant. Siklon ini berada di Samudra Hindia barat daya Bengkulu. Kecepatan angin maksimumnya 40 knot dengan tekanan 995 hPa. “Kecepatan angin Siklon Tropis Grant akan meningkat perlahan dalam 24 jam ke depan menjadi kategori 2,” tambah Andri.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Khususnya para nelayan dan pengguna transportasi laut. Mereka harus menghindari area yang berpotensi dilanda gelombang tinggi. Selalu pantau informasi terbaru dari BMKG untuk keselamatan bersama.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com











