Cinta-news.com – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cesium 137 (Cs-137) akhirnya berhasil mengangkut 558 ton material yang terpapar zat radioaktif berbahaya. Bayangkan saja, tim gabungan dengan sigap memindahkan ratusan ton bahan terkontaminasi itu untuk mengamankan warga. Selanjutnya, sebagai bukti keseriusan mereka, Satgas kini telah membersihkan atau mendekontaminasi 5 dari 12 titik lokasi yang terpapar di luar kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Artinya, perjuangan melawan limbah tak kasat mata ini sudah mencapai tahap yang signifikan!
Kemudian, Rasio Ridho Sani, sang Ketua Mitigasi dan Penanganan Dekontaminasi Cesium 137, melalui keterangan tertulis pada Kamis (30/10/2025), dengan tegas memaparkan progres timnya. “Dari 12 lokasi yang teridentifikasi di Zona Merah, 5 lokasi telah berhasil didekontaminasi,” jelasnya. Namun, pertarungan belum usai karena ia juga menyatakan bahwa 7 lokasi lainnya masih dalam proses dekontaminasi intensif. Dengan kata lain, timnya tidak akan berhenti sebelum semua titik berbahaya itu bersih total.
Lalu, apa sebenarnya penyebab kekacauan radioaktif ini? Rasio Ridho dengan jelas membeberkan bahwa penggunaan material limbah peleburan logam untuk menimbun lahan memicu munculnya zona merah radiasi di luar kawasan industri. Akibatnya, tanpa disadari, material berbahaya itu tersebar dan mengancam lingkungan. Oleh karena itu, upaya pembersihan besar-besaran mutlak diperlukan untuk membasmi sumber bahaya dari akarnya.
Saat ini, Tim dari Nubika Zeni TNI-AD dan KBRN Gegana Brimob Polri dengan berani turun langsung ke lapangan. Mereka secara aktif membersihkan material urug yang terkontaminasi Cesium-137 di Zona Merah. Kemudian, Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dari BRIN dan Bapeten dengan ketat mengendalikan seluruh proses dekontaminasi sesuai protokol keamanan radiasi. Akibatnya, keselamatan personel dan lingkungan sekitar menjadi prioritas utama.
Selanjutnya, mari kita lihat seberapa besar volume limbah yang berhasil ditaklukkan. Menurut Rasio Ridho Sani, timnya telah berhasil memindahkan material dekontaminasi, baik dari pabrik maupun dari zona merah, dengan total mencapai 275,87 meter kubik. Angka fantastis ini setara dengan 558,8 ton material berbahaya! Bayangkan, tim berhasil mengangkat beban seberat itu dari bumi Cikande. Proses pengangkutan ini tentu saja membutuhkan presisi tinggi dan teknologi khusus agar tidak menimbulkan paparan baru.
Selain itu, yang paling mengkhawatirkan adalah fakta bahwa dua lokasi Zona Merah berada tepat di tengah pemukiman penduduk, yaitu di lokasi F2 dan E di Kampung Barengkok, Desa Sukatani. Oleh karena itu, untuk melindungi warga, pemerintah telah merelokasi sementara sebanyak 91 orang dari rumah mereka. Tindakan cepat ini mereka lakukan karena paparan radiasi di area permukiman memiliki risiko kesehatan yang sangat serius dan langsung.
Terakhir, Rasio Ridho menegaskan komitmen timnya untuk mempercepat semua proses. “Kami mempercepat dekontaminasi untuk melindungi kesehatan masyarakat,” tegasnya. Sebagai buktinya, saat ini mereka secara agresif mendahulukan dekontaminasi pada lokasi dengan radiasi tinggi yang berada di pemukiman. Dengan demikian, warga dapat segera kembali ke rumah mereka dengan lingkungan yang sudah benar-benar aman dan terbebas dari ancaman radioaktif.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com











