MAMUJU, Cinta-news.com – Drama mencekam terjadi di proyek jembatan Desa Tarailu, Mamuju, Sulbar! Lima pekerja tiba-tiba terjun bebas ke Sungai Sampaga setelah pijakan bambu mereka roboh saat mengecat. Dua korban, Safri dan Rangga, masih hilang dan dicari tim SAR!
Kejadian ini berlangsung pada Senin pagi (28/7/2025) sekitar pukul 10.30 WITA. Kelima pekerja sedang mengecat jembatan ketika tiba-tiba penyangga bambu yang mereka gunakan ambruk. “Pijakannya retak, lalu bruk—langsung jatuh semua!” kisah seorang saksi mata. Warga yang panik berhasil menyelamatkan tiga pekerja, namun arus deras menyambar Safri dan Rangga. “Mereka hilang sebelum sempat berteriak minta tolong,” ungkap Mahmud Afandi, Kepala Basarnas Mamuju.
Laporan darurat masuk ke Basarnas sekitar pukul 11.45 WITA, dan hanya dalam waktu 15 menit, tim gabungan langsung bergerak. Pencarian melibatkan polisi, TNI, Damkar, BPBD, dan BWS dengan membawa peralatan lengkap seperti rubber boat, alat selam, Aqua Eye, hingga peralatan medis. “Kami menyisir sungai dari hilir ke hulu, tapi arusnya sangat deras,” jelas Mahmud. Hingga saat ini, kedua korban masih belum ditemukan. “Kami tidak akan berhenti sampai menemukan mereka!” tegasnya.
Sementara itu, tiga pekerja yang selamat masih mengalami trauma dan mendapatkan perawatan medis. “Mereka sangat shock—masih teringat jelas detik-detik bambu patah dan tubuh mereka terjun bebas,” papar seorang relawan. Warga sekitar yang menyaksikan kejadian itu juga masih terguncang. “Saya melihat langsung mereka tercebur, airnya sangat deras!” tutur Andi, salah satu saksi mata.
Pertanyaan besar kini muncul: apa penyebab robohnya pijakan bambu tersebut? Diduga, material yang lapuk atau beban berlebihan menjadi penyebabnya. “Kami masih menyelidiki apakah ada kelalaian dari kontraktor,” tandas polisi setempat. Warga sudah beberapa kali memprotes kontraktor proyek jembatan ini karena mereka menilai pihak proyek menelantarkan keselamatan pekerja. “Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua proyek konstruksi!” seru seorang aktivis.
Tim SAR tetap optimis meski medan sungai sangat berat. “Kami menggunakan teknologi Aqua Eye untuk memindai dasar sungai,” beber Mahmud. Masyarakat juga diminta untuk melaporkan jika melihat benda atau orang tersangkut di aliran sungai. “Doakan kami bisa menemukan mereka secepatnya,” pintanya. Basarnas berjanji akan memberikan update terbaru jika ada perkembangan.
Sampai saat ini, nasib Safri dan Rangga masih menjadi misteri. Keluarga korban berharap pencarian segera membuahkan hasil. “Kami tidak ingin kasus ini hilang begitu saja,” tegas salah satu anggota keluarga. Untuk mengetahui perkembangan terbaru, pantau terus laporan dari Cinta-news.com! Jangan lupa bagikan artikel ini agar semakin banyak orang yang aware dengan pentingnya keselamatan kerja!
Dapatkan Berita Terupdate Lainnya di Checkbind.com