SUBANG,cinta-news.com –Warga Desa Rawameneng, Subang, kini mengolah limbah ikan yang sebelumnya tak bernilai jual menjadi tepung ikan bernilai ekonomis.Tak hanya menciptakan peluang usaha baru, pemanfaatan limbah ini juga mendorong kemandirian energi lewat penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Pertamina NRE dan PT Jawa Satu Power menginisiasi upaya ini melalui Program Desa Energi Berdikari.
Program ini menyasar masyarakat pesisir di sekitar wilayah operasi PLTGU Jawa-1 untuk mendorong transisi energi sekaligus meningkatkan taraf ekonomi warga.
Chief Executive Officer Pertamina NRE John Anis mengatakan, transisi energi tidak hanya soal teknologi, melainkan juga soal membangun kemandirian masyarakat.
John menegaskan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (13/6/2025), bahwa mereka terus meningkatkan kapasitas masyarakat, tidak hanya dalam energi terbarukan tetapi juga pemanfaatannya untuk lingkungan dan ekonomi berkelanjutan.
Desa Rawameneng merupakan desa nelayan yang sebagian besar warganya menggantungkan hidup dari hasil tangkapan laut.
Nelayan kerap membuang ikan rucah karena dianggap tidak layak jual. Namun, program ini mengolahnya menjadi tepung ikan bernilai gizi tinggi untuk pakan unggas dan ikan.
Manager Corporate Communication Pertamina NRE Rika Gresia mengatakan, kehadiran PLTS di desa tersebut membuat
4 Langkah Efekti Kendalikan Kulit Berminyak
biaya produksi tepung ikan menjadi lebih hemat. PLTS berkapasitas 2.200 Wp itu melistriki alat pengering ikan.
“Kami melihat Desa Rawameneng memiliki potensi bagus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan memanfaatkan PLTS, biaya energi untuk memproduksi produk olahan ikan di KUD Mina Karya Baru menjadi lebih hemat,” ujar Rika saat sesi edukasi nelayan di KUD Mina Karya Baru, Subang, Kamis (12/6/2025).
Menurut Rika, program ini memberi manfaat langsung kepada sedikitnya 35 orang nelayan kapal kecil dan 140 nelayan anggota KUD Mina Karya Baru.
Ketua KUD Mina Karya Baru Karyono mengungkapkan, sebelum ada program ini, ikan rucah biasanya terbuang sia-sia karena harga jualnya rendah.
Pasar mulai menaruh minat pada hasil olahan tepung ikan tersebut, bahkan desa lain yang mengembangkan peternakan ayam dan itik berpotensi membelinya.
Karyono mengatakan di Subang, Kamis (12/6/2025), bahwa penggunaan PLTS untuk mengoperasikan mesin pengering membuat biaya produksi lebih hemat.
Selain menambah penghasilan warga, pemanfaatan PLTS ini turut mendukung pengurangan emisi karbon sejalan dengan target energi bersih nasional.
Secara berkelanjutan, Jawa Satu Power juga terlibat dalam pendampingan masyarakat untuk mengembangkan berbagai produk berbasis sumber daya lokal yang ramah lingkungan.