Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Keracunan Gas Monoksida Diduga Kuat Jadi Pemicu Tragedi Bulan Madu di Solok

Cinta-news.com – Fakta mengejutkan akhirnya terungkap membongkar misteri di balik tragedi bulan madu memilukan di kawasan wisata Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Musibah ini merenggut kebahagiaan pasangan pengantin baru, Gilang Kurniawan (27) dan Cindy Desta Nanda (27), yang baru empat hari menjalani bahtera rumah tangga. Lebih menyedihkan, insiden ini terjadi saat mereka menginap di kamar glamping mewah Lakeside Alahan Panjang Resort. Akibatnya, Cindy meregang nyawa di tempat kejadian, sementara Gilang harus berjuang di ruang ICU Semen Padang Hospital.

Temuan medis dari RSUD Arosuka Solok yang disampaikan ayah korban, Astijon, mengungkap fakta mencengangkan. Gilang mengalami penurunan kesadaran akibat keracunan gas monoksida (CO). Gas mematikan tanpa warna dan bau ini diduga kuat berasal dari water heater berbahan bakar LPG di kamar mandi mereka. “Dari RSUD, diagnosisnya keracunan monoksida. Syukurlah kondisinya sudah membaik,” ujar Astijon. Gas monoksida dikenal sangat berbahaya karena mampu mengikat hemoglobin dalam darah, menghambat pasokan oksigen ke otak, dan memicu kematian.

Kronologi tragedi ini mulai terangkai jelas. Pasangan ini check-in pada Rabu siang pukul 13.25 WIB. Mereka masuk kamar sekitar pukul 13.30 WIB. Sore harinya, Cindy memesan makanan melalui resepsionis. Keesokan paginya, karyawan penginapan hendak mengantarkan sarapan. Dari luar kamar, terdengar suara laki-laki mengatakan sedang mandi. Namun kemudian, tidak ada respons sama sekali.

Pihak penginapan pun mendobrak pintu kamar pukul 07.30 WIB. Mereka menemukan keduanya tergeletak tak berdaya di kamar mandi. Petugas segera memberikan pertolongan pertama dengan oksigen portabel sebelum membawa mereka ke Puskesmas Alahan Panjang. Sayangnya, nyawa Cindy tidak tertolong. Tim medis harus merujuk Gilang ke dua rumah sakit berbeda karena kondisi kritisnya.

Kabar baik datang dari kondisi Gilang yang mulai menunjukkan perkembangan. Astijon menyatakan anaknya sudah bisa makan dan mengenali orang terdekat. “Dia sudah bisa makan dan mengenali orang. Tapi bicaranya masih terbatas, baru satu dua kata,” jelasnya. Namun, Gilang belum bisa mengingat detail tragedi yang menewaskan istrinya. “Saya temui dia di RSUD Arosuka. Saat itu dia belum sadar sepenuhnya,” kenang Astijon.

Keluarga memilih fokus pada pemulihan Gilang dan belum melaporkan kasus ini ke polisi. “Kami fokus ke penyembuhan Gilang dulu. Laporan nanti saja agar perhatian tidak terpecah,” tegas Astijon. Meski demikian, keluarga berharap pihak penginapan bertanggung jawab penuh. “Kami harap Gilang dapat perawatan terbaik. Kami juga menunggu tanggung jawab dari pihak penginapan,” tuturnya.

Pihak Lakeside Alahan Panjang Resort telah mendatangi keluarga pada Jumat malam. Mereka menyampaikan belasungkawa dan permintaan maaf. “Mereka datang, menyampaikan belasungkawa dan minta maaf,” ucap Astijon. Dalam pertemuan itu, penginapan mengakui dugaan keracunan monoksida sebagai penyebab insiden. “Mereka akui kejadian ini dan berjanji bertanggung jawab. Tapi bentuk tanggung jawabnya belum dibahas detail,” tambahnya.

Duka dan trauma mendalam tetap menghantui keluarga. “Trauma berat kami rasakan. Bayangkan, ini terjadi hanya tiga hari setelah pesta pernikahan,” ujar Astijon lirih. Ia mengenang bahwa Gilang sebagai anak ketiga selalu menuruti perkataan orang tua, sementara Cindy selalu menunjukkan sikap baik dan santun kepada semua orang. “Gilang anak penurut. Cindy orangnya baik sekali,” kenang Astijon dengan wajah penuh kepedihan.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

Exit mobile version