cinta-news.com Ini 14 Wilayah Jateng Yang akan memulai musim kemarau pada Mei. melaporkan bahwa beberapa wilayah di Jawa Tengah (Jateng) akan memasuki musim kemarau pada dasarian II (11-20 Mei) 2025. Stasiun Klimatologi Jateng menyatakan, meskipun sebagian besar wilayah masih mengalami hujan, beberapa daerah sudah menunjukkan tanda-tanda kekeringan.
Baca Juga: BMKG Prediksi 35 Provinsi Bakal Hujan Sedang hingga Lebat Hari Ini (11/5)
Pada Sabtu (10/5/2025), Stasiun Klimatologi Jateng menemukan sejumlah wilayah yang mengalami hari tanpa hujan dalam kategori menengah (11-20 hari). Daerah tersebut meliputi Pantura bagian tengah hingga timur serta beberapa titik di pesisir Kabupaten Purworejo. Sementara itu, kategori pendek (6-10 hari tanpa hujan) terjadi di wilayah pesisir dan dataran tinggi seperti Cilacap, Banyumas, Purworejo, Boyolali, dan Grobogan.
Selain itu, kategori sangat pendek (1-5 hari tanpa hujan) tersebar di hampir seluruh Jawa Tengah, kecuali daerah pegunungan dan sekitar Kabupaten Klaten. Kondisi ini menunjukkan bahwa transisi menuju musim kemarau sudah mulai terjadi di beberapa wilayah.
Baca Juga: Trump: India-Pakistan Sepakat untuk Gencatan Senjata
Stasiun Klimatologi Jateng memprediksi bahwa curah hujan pada dasarian II Mei 2025 secara umum akan berada pada kategori menengah (51-150 mm/dasarian) dengan probabilitas lebih dari 70%. Namun, wilayah Pantura timur diperkirakan mengalami curah hujan rendah (kurang dari 50 mm/dasarian).
Zauyik, Analis Stasiun Klimatologi BMKG Jateng, menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah Jateng akan memasuki musim kemarau pada Mei 2025. Namun, beberapa daerah seperti Rembang, Pati, dan Blora sudah lebih dulu mengalami kemarau. Sementara itu, wilayah tengah Jateng diperkirakan baru akan memasuki musim kemarau paling akhir.
Baca Juga: Trump Putus Hubungan dengan Netanyahu karena Sering Dimanipulasi
Zauyik menjelaskan bahwa kondisi dinamika atmosfer saat ini netral karena tidak mengalami pengaruh dari aktivitas ENSO (El Niño dan La Niña). Namun, ia menekankan bahwa suhu permukaan air laut sekitar Jawa akan tetap hangat, sehingga memungkinkan terjadinya hujan selama musim kemarau di awal, puncak, maupun akhir periode.
Oleh karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca dan segera mempersiapkan diri untuk menghadapi musim kemarau, khususnya di wilayah-wilayah yang lebih cepat mengalami kekeringan.
Daftar 14 Wilayah yang Masuk Musim Kemarau Pertengahan Mei 2025
Berdasarkan analisis BMKG, berikut adalah 14 wilayah di Jawa Tengah yang diprediksi memasuki musim kemarau pada pertengahan Mei 2025:
- Rembang – Sudah lebih awal mengalami kemarau.
- Pati – Termasuk wilayah yang cepat kering.
- Blora – Memasuki musim kemarau lebih dulu.
- Grobogan – Terdeteksi hari tanpa hujan kategori pendek.
- Purworejo – Beberapa titik pesisir mulai kering.
- Cilacap – Wilayah pesisir menunjukkan tanda kemarau.
- Banyumas – Dataran tinggi mulai mengalami kekeringan.
- Boyolali – Termasuk daerah dengan transisi cepat.
- Kudus – Bagian Pantura tengah yang terdampak.
- Jepara – Mulai mengalami penurunan curah hujan.
- Demak – Wilayah pesisir utara yang mulai kering.
- Pekalongan – Masuk dalam kategori transisi musim.
- Batang – Terdampak perubahan cuaca lebih awal.
- Kendal – Mulai menunjukkan gejala musim kemarau.
Masyarakat harus menghemat air dan memanfaatkan sumber daya secara bijak. Petani perlu menyesuaikan pola tanam dengan kondisi cuaca agar terhindar dari risiko gagal panen. Pemerintah daerah harus menyiapkan langkah mitigasi, termasuk menyediakan cadangan air bersih dan menangani potensi kebakaran hutan.
Semua pihak harus memantau kondisi secara ketat dan mempersiapkan diri dengan baik. Dengan demikian, mereka dapat meminimalisir dampak musim kemarau, khususnya di wilayah-wilayah yang rawan kekeringan.