JAKARTA, cinta-news.com – Seorang pekerja buruh pabrik di Brebes, Jawa Tengah, Dita (24), mengaku belum mendapatkan BSU hingga pagi ini, Rabu (11/6/2025).
Dita menyatakan bahwa ia belum menerima BSU, tetapi telah mendapatkan email permintaan pembaruan data rekening dari pihak penyalur.
Setelah mendaftar sebagai penerima BSU, Dita mendapatkan email pembaruan rekening dalam sistem BPJS Ketenagakerjaan, yang berisikan nama bank, nama rekening pemilik, dan nomor rekening.
Dita mendesak percepatan pencairan BSU sebesar Rp600.000 (akumulasi Rp300.000/bulan untuk Juni-Juli 2025) melalui transfer langsung ke rekening penerima sesuai data terdaftar.
“Harapannya bisa segera cair dan nominalnya sesuai dengan yang dijanjikan. Semoga juga enggak mundur dari jadwal pencairan,” tambah Dita.
Sementara itu, Koordinator Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriawan Salim mengaku belum mendapatkan aduan dari para guru honorer yang masuk sebagai penerima BSU.
Eks Karyawati Bank Jambi Bobol Rp7,1 Miliar Dana Nasabah
“Kami P2G belum dapat aduan atau laporan daru guru-guru honorer mengenai BSU ini,” ujar Satriawan.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli memastikan tiga poin kunci penyaluran BSU 2025:
1.Pencairan satu kali termin mulai 5 September 2025 melalui 5 bank penyalur (BCA, BRI, BNI, Mandiri, BTN)”**
2.Nilai tetap Rp600.000 per penerima (single payment)
3,Transfer langsung ke rekening bank terdaftar di sistem BPJS Ketenagakerjaan per 30 Juni 2025
Yassierli menyatakan pihaknya sedang mempercepat proses pencairan BSU 2025.
Tim verifikasi sedang memfilter data calon penerima BSU 2025 berdasarkan kriteria: (1) pekerja dengan upah ≤ Rp3,5 juta/bulan, (2) terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan per 31 Mei 2025, dan (3) tidak menerima bantuan serupa tahun ini.
Pemerintah mengalokasikan BSU 2025 untuk 17,3 juta pekerja dengan kriteria:
1.Memiliki rekening bank aktif atas nama sendiri
2.Pendapatan ≤ Rp3,5 juta/bulan atau
3.Gaji di bawah UMP/UMK wilayah kerja
4.Terdaftar aktif di BPJS Ketenagakerjaan per 30 Juni 2025