Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Buaya Muara Muncul di Perairan Sampang, Warga Khawatir – Damkar Turun Tangan

BANGKALAN, cinta-news.com – Warga Desa Trapang, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, dikejutkan oleh kemunculan buaya muara di perairan sekitar pemukiman mereka. Video yang viral di media sosial memperlihatkan reptil besar itu berenang di dekat pesisir, memicu kepanikan di kalangan masyarakat. Menanggapi hal ini, Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) langsung bergerak cepat untuk memverifikasi kebenaran laporan tersebut.

Maftuh Fathorrahman, Kasiops Pemadam Kebakaran Dinas Damkar dan Penyelamatan Daerah Sampang, mengonfirmasi bahwa timnya telah melakukan pengecekan. “Tim dari Ketapang sudah turun ke lokasi, tapi buayanya tidak terlihat,” jelasnya pada Sabtu (21/6/2025). Meski begitu, ia tidak menampik bahwa warga kerap melaporkan penampakan buaya di area tersebut.

“Menurut informasi masyarakat, buaya memang sering muncul di sini. “Namun, kami belum bisa memastikan karena belum melihat langsung buktinya,” tambah Maftuh, yang akrab disapa Uud. Ia juga mengungkapkan bahwa jika buaya benar ada, evakuasi akan menjadi tantangan besar.

Kendala Evakuasi: Minimnya Perlengkapan

Uud menjelaskan bahwa tim Damkar Sampang belum memiliki peralatan memadai untuk menangani reptil berbahaya tersebut. “Kami tidak punya perahu karet atau alat khusus evakuasi buaya. Jika benar ada, penanganannya harus melibatkan lintas sektor,” ujarnya.

Keterbatasan ini membuat warga semakin resah, terutama para nelayan yang kerap beraktivitas di perairan tersebut. Ali, salah seorang nelayan, mengaku telah beberapa kali melihat buaya muncul di sekitar pesisir Desa Trapang. “Kami takut kalau buaya itu naik ke darat dan masuk pemukiman,” ungkapnya dengan nada khawatir.

Warga Minta Penanganan Serius dari Pemerintah

Merespons kekhawatiran warga, sejumlah tokoh masyarakat mendesak pemerintah setempat untuk mengambil langkah preventif. “Ini bukan kali pertama ada laporan buaya di sini. “Kami butuh solusi konkret sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi,” tegas seorang tokoh adat setempat.

Sementara itu, Damkar Sampang berjanji akan terus memantau situasi. “Kami akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) jika buaya benar-benar terlihat lagi,” kata Uud.

Sambil menunggu tindakan lebih lanjut dari pihak berwenang, warga berinisiatif meningkatkan kewaspadaan. Beberapa nelayan mulai menghindari spot-spot yang diduga menjadi habitat buaya. “Kami sekarang lebih berhati-hati, terutama saat melaut di pagi atau sore hari,” kata Ali.

Selain itu, sejumlah warga juga memasang tanda peringatan di sepanjang pesisir. “Ini upaya sederhana untuk mengingatkan anak-anak agar tidak bermain di dekat air,” jelas seorang ibu rumah tangga.

Ahli: Buaya Muara Bisa Berbahaya Jika Terganggu

Mengutip penjelasan ahli satwa liar, buaya muara (Crocodylus porosus) merupakan predator puncak yang bisa menjadi agresif jika merasa terancam. “Spesies ini menguasai wilayah teritori yang sangat luas Jika habitatnya terusik, mereka bisa menyerang,” papar Dr. Rudi Hartono, peneliti reptil dari Universitas Brawijaya.

“Warga jangan coba-coba mengusir atau menangkap buaya sendiri,” tegasnya. “Tim ahli dengan peralatan lengkap yang harus menangani ini.”

Tekanan publik kini semakin besar agar pemerintah daerah segera bertindak. Beberapa warga bahkan meminta pemasangan jaring pengaman atau patroli rutin di area rawan. “Kami butuh jaminan keamanan. Jangan sampai ada korban jiwa baru pihak berwenang bergerak,” kritik seorang warga.

Tim BKSDA belum memberikan konfirmasi resmi tentang rencana penanganan lebih lanjut hingga berita ini terbit.

Namun, masyarakat berharap insiden ini tidak berujung pada tragedi seperti kasus serupa di daerah lain.

Kehadiran buaya muara di perairan Sampang jelas mengancam keselamatan warga. Meski Damkar telah berupaya memverifikasi, ketiadaan bukti visual tidak serta-merta menepis risiko. Langkah terbaik saat ini adalah meningkatkan kewaspadaan sambil mendorong pemerintah untuk segera mengambil tindakan preventif.

Jika buaya benar ada, evakuasi harus dilakukan secara profesional dengan melibatkan instansi terkait. Sementara itu, warga diharapkan tetap tenang namun waspada, menghindari area rawan, dan segera melaporkan jika melihat reptil tersebut kembali muncul.

Exit mobile version