Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Banjir Bandang Sumatera Seret Ratusan Kayu Gelondongan, Asal-Usulnya Dipertanyakan

JAKARTA, Cinta-news.com – Bencana banjir bandang yang mengguncang Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara baru-baru ini, ternyata menyimpan sebuah teka-teki besar yang langsung menyita perhatian publik. Bahkan, dalam berbagai video viral yang beredar luas, Anda tidak hanya akan melihat air bah keruh yang mengamuk; melainkan juga ribuan batang kayu gelondongan raksasa yang meluncur deras bak rudal tak terkendali. Pemandangan menegangkan ini, tentu saja, langsung memantik pertanyaan kritis: Sebenarnya, dari mana asal-usul kayu-kayu yang sudah terpotong rapi ini? Apakah ini benar-benar murni bencana alam, atau justru menyimpan jejak kelalaian dan keserakahan manusia di baliknya?

Tekanan untuk Usut Tuntas Bermunculan

Tanpa menunggu lama, Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno langsung mendesak pemerintah agar segera mengusut dugaan praktek pembalakan liar. Desakan ini muncul terutama setelah banyaknya kayu gelondongan berukuran besar yang hanyut dalam banjir bandang di Batangtoru, Tapanuli Selatan. Yang lebih mencurigakan, kayu-kayu tersebut ditemukan dalam kondisi sudah terkuliti, sehingga semakin menguatkan dugaan bahwa ini adalah sisa aktivitas penebangan di hulu sungai. “Kita sudah berulang kali bicara tentang penegakan hukum. Nah, sekarang adalah momentumnya untuk bertindak. Buktinya sudah sangat nyata di depan mata: kayu gelondongan dalam jumlah masif. Pertanyaannya, sumbernya dari mana?” tegas Eddy di Kasablanka Hall, Jakarta Selatan, Sabtu (29/11/2025).

Menurut analisis Eddy, investigasi mendalam mutlak diperlukan untuk menelusuri apakah penebangan ini memiliki izin resmi atau tidak. Pemerintah bisa memulai dengan menelusuri dokumen perizinannya. Akan tetapi, jika terbukti ilegal, maka hukum harus ditegakkan dengan tegas tanpa kompromi. Lebih lanjut, Eddy menekankan bahwa penegakan hukum yang kuat akan menciptakan efek jera, sehingga kejadian serupa yang akhirnya memicu atau memperparah bencana alam tidak terulang di masa depan.

Dewan Dorong Pembentukan Tim Investigasi Khusus

Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman juga ikut mendorong pemerintah untuk membentuk tim investigasi khusus guna mengungkap misteri kayu gelondongan ini. Meski demikian, ia mengingatkan semua pihak agar tetap memprioritaskan fase tanggap darurat terlebih dahulu. “Ya, saya rasa pembentukan tim investigasi itu perlu. Namun, menurut saya, kita harus menyelesaikan masa tanggap darurat ini dengan fokus total,” ujar Alex di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (1/12/2025). Setelah fase darurat berakhir, barulah pemerintah harus segera melakukan pendalaman dan menyusun langkah antisipatif agar tragedi serupa bisa dicegah.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan juga menyuarakan hal serupa. Ia mendesak pemerintah untuk segera merealisasikan pembentukan tim investigasi independen. Harapannya, tim ini tidak hanya mampu mengungkap akar permasalahan, tetapi juga menjadi dasar pencegahan. “Kita harus mendorong pemerintah agar segera bertindak. Tim investigasi ini penting agar masyarakat memahami dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi. Lebih dari itu, hasil investigasi akan menjadi landasan kuat untuk memastikan kejadian yang sama tidak terulang,” tegas Daniel.

Mendagri: Akan Dilakukan Penyidikan Menyeluruh

Menanggapi gelombang desakan ini, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian akhirnya angkat bicara. Ia berjanji akan melakukan koordinasi dan investigasi intensif dengan aparat penegak hukum setempat untuk melacak sumber kayu gelondongan tersebut. “Untuk itu, saya perlu menginstruksikan investigasi dari aparat penegak hukum yang ada di lokasi. Kami belum bisa memberikan jawaban pasti saat ini,” jelas Tito di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2025). Saat dikonfirmasi, Tito mengaku belum mengetahui secara pasti asal-muasal kayu-kayu tersebut.

Namun, Tito mengakui bahwa beberapa isu sudah beredar di masyarakat. “Ada informasi yang berkembang, ada yang menyebutkan itu berasal dari illegal logging, ada juga yang menduga itu adalah kayu-kayu lapuk yang terbawa arus,” ucapnya. Pernyataan ini semakin membuka ruang investigasi yang lebih luas dan kompleks.

Kementerian Kehutanan Beri Dugaan Sementara

Di garis depan, Kementerian Kehutanan (Kemenhut) juga tidak tinggal diam. Mereka aktif menelusuri asal-usul kayu gelondongan yang ikut menjadi ‘penumpang gelap’ dalam banjir bandang ini. Direktur Jenderal Penegakan Hukum (Dirjen Gakkum) Kehutanan, Dwi Januanto Nugroho, memberikan dugaan sementara. Ia menduga kayu-kayu tersebut mungkin milik pemegang hak atas tanah (PHAT) yang berlokasi di areal penggunaan lain (APL). “Berdasarkan pengamatan visual secara umum, kayu-kayu itu terlihat seperti bekas tebangan yang sudah lapuk. Kami menduga kuat itu berasal dari salah satu PHAT yang belum sempat mengangkut hasil tebangannya,” papar Dwi di kantornya, Jumat (28/11/2025).

Lebih lanjut, Dwi membeberkan bahwa Gakkum Kemenhut selama ini memang kerap mengungkap modus pencurian kayu ilegal yang menyalahgunakan skema PHAT. Beberapa kasus serupa bahkan pernah ditemukan di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. “Saat ini, tim masih melakukan pengecekan lapangan. Akses menuju lokasi memang masih sulit, tetapi indikasi awal kami mengarah ke sana (terkait PHAT),” imbuhnya. Dugaan kuat mengarah pada aktivitas pengelolaan lahan yang tidak bertanggung jawab. Pihak pengelola tampaknya membiarkan kayu tebangan begitu saja, hingga akhirnya amukan banjir membawanya dan mengancam masyarakat di hilir.

Intinya, bencana banjir bandang di Sumatera ini tidak hanya meninggalkan duka dan kerusakan infrastruktur, tetapi juga membongkar sebuah persoalan lama yang selama ini mungkin tersembunyi. Keterlibatan berbagai pihak mulai dari legislatif hingga eksekutif menunjukkan betapa seriusnya masalah ini. Masyarakat kini menunggu tindakan nyata, bukan sekadar wacana. Investigasi yang transparan dan penegakan hukum yang adil menjadi kunci, bukan hanya untuk mengungkap misteri kayu gelondongan, tetapi juga untuk memulihkan kepercayaan dan mencegah sejarah kelam ini terulang kembali.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *