BANDUNG, Cinta-news.com – Sudah hampir seminggu, Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo masih menutup pintu untuk pengunjung. Konflik internal antar pengelola memicu penutupan ini, dan yang paling mengkhawatirkan: satwa-satwa di dalamnya terancam kelaparan! Bagaimana nasib hewan-hewan malang ini tanpa pemasukan dari tiket? Simak laporan lengkapnya!
Keeper Bertahan, Dana Menipis!
Meski tutup, para keeper tetap merawat satwa setiap hari. Setiap pagi sekitar pukul 06.00 WIB, sekitar 50 keeper datang untuk membersihkan kandang, memberi makan, dan memperbaiki fasilitas seperti kunci rusak atau saluran air yang bermasalah.
Namun, tanpa pengunjung, pemasukan langsung anjlok! Biasanya, Bandung Zoo mengandalkan tiket masuk, sewa tenant, penjualan di rest area, dan event akhir pekan. Sekarang, dana pakan satwa hanya bergantung pada suntikan dana darurat dari Yayasan Bisma Bratakusuma.
Sulhan Safi’i, Humas Bandung Zoo dari Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT), mengaku khawatir. “Kalau tutup terus, yayasan bisa kolaps!” ujarnya. Mereka harus tetap membayar gaji karyawan sekaligus mengembalikan uang tiket online yang sudah dibeli ratusan pengunjung.
Komitmen Teruji, Dana Terbatas
Sulhan menegaskan, YMT bertekad terus merawat satwa dan membayar gaji karyawan. Namun dia mengakui, tanpa pemasukan, situasi semakin pelik. “Kami enggak mau satwa kelaparan, tapi kalau tutup lama-lama, kami juga kehabisan akal,” ucapnya.
Kuasa hukum YMT, Jutek Bongso, menyatakan kliennya tetap serius merawat satwa. “Keeper bekerja setiap hari. Tapi, biaya pakan satwa saja mencapai Rp 400 juta per bulan! Kalau tutup terus, darimana dananya?” protesnya.
Jutek mendesak agar pengelolaan sementara dikembalikan ke YMT berdasarkan akta 2024 sembari menunggu putusan pengadilan. “Selama 29 tahun kami sukses mengelola. Kenapa sekarang dipersulit?” tanyanya.
Pemkot Turun Tangan, Nasib Satwa Masih Menggantung
Sementara itu, pengelola baru di bawah John Sumampauw mengklaim Pemkot Bandung mengambil alih sementara. Mereka membatasi akses – hanya keeper yang boleh masuk.
Ully Rangkuti, Humas Bandung Zoo versi pengelola baru, menyatakan BKSDA Jabar sudah terjun langsung. “Tim khusus memantau kondisi satwa tiap hari dan melaporkan ke Jakarta,” jelasnya.
Laporan terbaru menyebut satwa masih dalam kondisi baik. Tanyaannya: berapa lama mereka bisa bertahan tanpa pemasukan?
Situasi ini ibarat bom waktu. Jika konflik berkepanjangan, bukan cuma satwa yang menderita, tapi juga nasib puluhan karyawan.
Dapatkan Berita Terupdate Lainnya di Exposenews.id