cinta-news.com – Lini massa media sosial TikTok diramaikan dengan unggahan yang menyebut minum air putih bisa merusak ginjal.
Video yang diunggah oleh pemilik akun @kok******* pada Selasa (27/5/2025) itu juga menyampaikan bahwa seseorang setidaknya harus sudah minum air putih sebanyak 1,5 liter sebelum pukul 6 atau 7 malam.
“Kamu tahu nggak minum air putih bisa ngerusak ginjalmu,” kata narasi dalam video tersebut.
“Yang penting banyak minum air putih ginjal sehat? Salah! Banyak minum air putih di pagi hari itu benar, tapi banyak minum air putih di malam hari rusak ginjalmu,” tambahnya.
Unggahan video tersebut telah dilihat sebanyak 154.900 kali dan dikomentari lebih dari 300 warganet TikTok.
Fakta Kunyit Bisa Merusak Ginjal, Ini Penjelasan Dokter
Minum air putih bisa merusak ginjal?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Saiful Anwar Malang, Jawa Timur, Syifa Mustika, mengatakan, ginjal rusak bukan karena air, melainkan penyakit yang tidak dikendalikan seperti diabetes, hipertensi, atau infeksi kronis.
“Belakangan ini beredar video di media sosial yang menyebut bahwa minum air putih berlebih, terutama di malam hari sebelum tidur, bisa merusak ginjal atau menyebabkan gagal ginjal,” ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (31/5/2025).
Dokter tersebut menegaskan bahwa pernyataan itu mengandung miskonsepsi berbahaya karena tidak menyertakan parameter medis seperti ambang batas konsumsi air (1-1,5 liter/jam) dan risiko hiponatremia (kadar Na+ <135 mEq/L).
Menurut Syifa, minum air putih justru membantu dalam:
- Menjaga hidrasi tubuh
- Melancarkan aliran darah ke ginjal
- Membantu ginjal menyaring limbah metabolik
- Mencegah terbentuknya batu ginjal
- Menurunkan risiko infeksi saluran kemih
“Jadi, air putih justru mendukung fungsi ginjal, bukan merusaknya,” jelas dia.
Kapan minum air putih bisa jadi masalah?
Syifa mengatakan, minum air bisa berdampak negatif bila dilakukan secara berlebihan ekstrem, misalnya:
- Minum lebih dari 4–5 liter dalam waktu singkat
- Minum terlalu banyak pada pasien dengan gagal ginjal, gagal jantung, atau gangguan ekskresi cairan.
Adapun risikonya antara lain:
- Hiponatremia (natrium darah turun)
- Edema otak, yaitu kondisi di mana terjadi penumpukan cairan yang berlebihan di dalam jaringan otak.
- Overload cairan pada pasien dengan fungsi ginjal menurun.
“Namun, ini tidak berlaku bagi orang sehat yang mengonsumsi air dalam jumlah wajar, yakni lebih kurang 2–2,5 liter per hari,” jelas Syifa.
Untuk itu, dia menegaskan bahwa minum air putih sebelum tidur tidak menyebabkan kerusakan ginjal, tetapi dapat menyebabkan:
- Sering buang air kecil di malam hari (nocturia)
- Gangguan tidur, terutama pada lansia atau pasien pembesaran prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH).
Lebih lanjut, Syifa memberikan beberapa tips minum air putih di malam hari sebagai berikut:
- Hindari minum terlalu banyak 1–2 jam sebelum tidur jika ingin tidur lebih nyenyak.
- Cukup minum air sepanjang hari agar kebutuhan cairan terpenuhi tanpa harus “mengejar minum” di malam hari.
Dia mengungkapkan, ginjal menyaring sekitar 180 liter filtrat per hari, dan hanya mengeluarkan sekitar 1–2 liter urine.
Dengan demikian, minum 1–2 gelas air sebelum tidur tidak membebani ginjal secara fisiologis.
Akan tetapi, tambah dia, jika seseorang memiliki kondisi medis tertentu, seperti gagal ginjal atau jantung, konsultasikan asupan cairan dengan dokter.