Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!

Manusia Tikus: Strategi Gen Z Hadapi Burnout

cinta-news.com – Dalam fenomena “manusia tikus”, sejumlah Gen Z di China biasanya bangun siang, rebahan seharian, mengecek media sosial, bermain gim, dan kembali tidur. 

Rutinitas ini dinilai muncul sebagai bentuk protes pasif terhadap burnout (kelelahan mental) dan kerasnya persaingan dunia kerja, tapi memunculkan stigma Gen Z tak punya daya juang.

Lantas, mengapa burnout bisa membuat Gen Z tampak kehilangan daya juang?

“Manusia tikus”, cara Gen Z merespons tekanan hidup 

Psikolog klinis dewasa, Adelia Octavia Siswoyo, M.Psi menilai, fenomena “manusia tikus” erat kaitannya dengan cara Gen Z memandang kesehatan mental dan merespons tekanan hidup.

Gen Z lebih memperhatikan isu psikologis terkait kesehatan mental mereka.

“Jadi cara mereka menanggapi burnout sendiri dengan beristirahat, dengan rehat, bukan dengan berusaha melawan burnout yang ada atas

Gen Z Wajib Melek Politik, Ini Alasannya!

kewajiban-kewajiban yang ada,” jelas Adelia, Senin (9/6/2025).

Adelia menambahkan, pilihan Gen Z untuk mengedepankan wellbeing atau kesejahteraan diri bukanlah sesuatu yang salah. 

“Gen Z yang selalu mengedepankan wellbeing, tentunya akan memilih untuk menolong diri sendiri daripada menyelesaikan pekerjaannya dahulu,” kata dia.

Bukan alasan untuk meninggalkan tanggung jawab

Menggunakan fenomena ‘manusia tikus’ sebagai alasan untuk lepas tanggung jawab sepenuhnya merupakan tindakan yang tidak tepat.

“Sebetulnya bukan cara yang salah, namun memang menjadi kurang tepat ketika tidak ada usaha untuk menyelesaikan tanggung jawab terlebih dahulu daripada langsung menarik diri dari kewajiban tersebut,” lanjutnya.

Fenomena ini menjadi gambaran nyata bagaimana Gen Z mencoba bertahan di tengah tekanan, dengan cara yang berbeda dari generasi sebelumnya. 

Tantangannya kini adalah menemukan titik temu antara menjaga kesehatan mental dan tetap menjalani tanggung jawab secara seimbang.

Exit mobile version