PROBOLINGGO, Cinta-news.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo mengungkap temuan mencengangkan. Tercatat 12 anak sudah tertular campak sejak Januari hingga Kamis (4/9/2025). Meski demikian, Pemkab Probolinggo masih menahan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Dinkes pun langsung mengambil langkah cepat dengan melakukan kajian mendalam.
Nina Kartika, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, memberikan penjelasan tegas. “Status KLB sepenuhnya menjadi keputusan Bupati. Jumlah kasus saat ini belum memenuhi kriteria,” ujarnya. Kasus-kasus ini menyebar di tujuh kecamatan termasuk Paiton, Tongas, dan Tiris. “Kami bersyukur belum menerima laporan kematian,” tambah Nina saat jumpa pers, Kamis (4/9/2024).
Virus campak menyerang berbagai sistem organ tubuh dan memicu komplikasi berbahaya. Pneumonia, dehidrasi akut, infeksi telinga, hingga pembengkakan otak mengancam penderita. Orangtua dapat mengenali gejala awal seperti demam tinggi, batuk kering, pilek, mata merah, dan bintik-bintik kemerahan pada kulit. Jika menemui gejala ini, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat.
Kementerian Kesehatan telah menetapkan jadwal vaksinasi yang jelas: usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD. Sayangnya, pembatasan sosial selama pandemi sempat mengganggu program imunisasi rutin di posyandu.
Campak menyebar melalui percikan ludah dan udara saat penderita batuk atau bersin. Vaksinasi menjadi benteng pertahanan paling efektif untuk menghentikan penularan penyakit ini.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com
