KLATEN, cinta-news.com – Belakangan ini, banyak sepeda motor bekas di lapak online atau media sosial yang menawarkan harga super murah. Yang bikin penasaran, di iklannya sering tertulis keterangan “STNK only”. Artinya, motor tersebut dijual hanya dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), tanpa dilengkapi Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Padahal, kedua dokumen ini wajib ada saat transaksi jual beli motor bekas.
Baca Juga:Hasil River Plate Vs Monterrey 0-0: Mastantuono Takluk di Hadapan Ramos
Grup Facebook Ramai dengan Iklan “STNK Only”
Berdasarkan pantauan pada Minggu (22/6/2025), ternyata ada banyak grup Facebook yang khusus menjadi wadah jual beli motor STNK only. Bahkan, banyak penjual di Marketplace yang dengan mudah menawarkan motor bekas mulai dari Rp 1 jutaan dengan dokumen tidak lengkap.
Gio, pemilik bengkel sekaligus showroom motor bekas di Cawas, Klaten, mengungkapkan bahwa meski harganya menggiurkan, membeli motor dengan dokumen tidak lengkap sangat berisiko. “Kalau cuma STNK saja, berarti kepemilikannya tidak sah. “BPKB harus selalu ada karena itu jadi bukti sah kepemilikan motor,” tegas Gio saat berbincang dengan kami Sabtu (21/6/2025).
Bahaya Membeli Motor Tanpa BPKB
Gio memperingatkan, motor tanpa BPKB sering kali masih terikat kredit atau malah jadi barang gadai. Makanya, harganya bisa jauh lebih murah ketimbang harga pasaran. “Jangan tergoda harga murah, teliti dulu kelengkapan dokumennya. Kalau asal beli, bisa-bisa malah dapat masalah,” pesannya.
Tak hanya itu, motor STNK only juga berpotensi berasal dari hasil curian. Pelaku sengaja menjualnya dengan harga rendah agar cepat laku. “Kalau sampai ketahuan, pembeli bisa dianggap sebagai penadah. Urusannya bisa panjang, bahkan berurusan dengan polisi,” jelas Gio.
Tips Aman Beli Motor Bekas
Gio menyarankan agar konsumen lebih berhati-hati dan memilih motor bekas dengan dokumen lengkap: STNK, BPKB, serta nomor rangka dan mesin yang sesuai. “Lebih baik cari yang pasti-pasti saja. Meski harganya lebih mahal sedikit, tapi keamanannya terjamin,” ujarnya.
Dengan begitu, pembeli bisa terhindar dari risiko penipuan atau masalah hukum di kemudian hari. Jadi, jangan sampai tergiur harga murah tapi malah bikin pusing!
