Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

Petugas Damkar Tangsel Dikerjai, Diminta Evakuasi Ular Malah Disuruh Tagih Utang

JAKARTA, cinta-news.com – Petugas pemadam kebakaran (Damkar) Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi korban prank atau dikerjai oleh seorang debt collector di kawasan Cempaka Putih, Ciputat, Tangsel, Rabu (11/6/2025) siang. Kejadian ini memicu kecaman karena menyalahkan kebaikan petugas yang siap membantu masyarakat.

Baca Juga:Gunung Lewotobi Meletus Lagi: Abu Vulkanik Mencapai 2 Km, Status Awas!

Komandan Regu (Danru) Alpha Damkar Tangsel, Darusalam, menceritakan kronologi kejadian. Awalnya, petugas menerima laporan dari seorang pria yang mengaku menemukan ular di dalam rumahnya. Namun, pelapor tidak bisa memberikan bukti foto atau video karena mengaku sedang tidak berada di lokasi.

“Menurut pelapor, istrinya yang ada di rumah ketakutan dan tidak berani memotret ular itu,” terang Darus saat dimintai konfirmasi pada Jumat (20/6/2025).

Padahal, SOP jelas mewajibkan pelapor menyertakan dokumentasi sebelum petugas bertindak. Namun tim Alpha memilih tetap bergerak setelah mendengar alasan istri pelapor yang ketakutan. Mereka pun segera meluncur ke lokasi berdasarkan alamat yang dikirim via WhatsApp.

Sesampainya di lokasi, petugas justru bingung. Mereka sama sekali tidak menemukan rumah yang dilaporkan. Ratusan rumah kontrakan dan indekos berjejalan di area itu, membuat petugas kesulitan melacak alamat yang dimaksud.

Mereka pun berinisiatif menemui Ketua RT setempat untuk memastikan kebenaran laporan. Saat itulah, pelapor tiba-tiba menghubungi lagi dan menanyakan posisi petugas.

Ketika petugas menjawab bahwa mereka sedang bersama Ketua RT, pelapor langsung berubah sikap. Akhirnya pria itu membuka kedok sebagai debt collector. Dia malah menyuruh petugas Damkar untuk menagih utang pada nasabah pinjol bernama Doni Iskandar – nama yang ternyata dia palsukan sebagai identitasnya sendiri.

“Tiba-tiba dia bilang, ‘Mas, tolong tagih utang atas nama Doni Iskandar dan istrinya ya’,” ujar Darus.

Petugas pun kaget dan segera mencoba menghubungi pelapor kembali. Petugas berulang kali mencoba menghubungi, namun pelapor sama sekali tidak mengangkat telepon maupun membalas pesan.

Meski kesal, Darus mengaku pihaknya belum akan melaporkan kejadian ini ke polisi. Namun, ia menegaskan bahwa jika aksi serupa terulang, mereka tidak akan segan memprosesnya secara hukum.

“Kami akan memperketat SOP ke depannya. Kalau ada lagi yang main-main seperti ini, kami akan laporkan ke pihak berwajib,” tegasnya.

Awalnya petugas sudah mencurigai laporan ini karena tidak ada bukti dokumentasi. Tapi karena khawatir akan keselamatan warga, mereka tetap berangkat dengan membawa semua peralatan. Nyatanya, oknum ini malah memanfaatkan kebaikan hati petugas untuk kepentingannya sendiri.

Darus mengimbau masyarakat agar tidak melakukan prank atau laporan palsu ke layanan darurat seperti Damkar. Selain menghambat penanganan kasus nyata, tindakan seperti ini juga merugikan waktu dan tenaga petugas.

“Kami siap membantu kapan saja, tapi tolong jangan dibohongi,” pesannya.

Kejadian ini memunculkan spekulasi apakah ada modus baru debt collector yang memanfaatkan petugas Damkar untuk menekan nasabah. Jika benar, hal ini sangat berbahaya karena bisa memicu konflik di masyarakat.

Pihak Damkar Tangsel berharap tidak ada lagi oknum yang mencoba trik serupa. Petugas tegas menyatakan bahwa masyarakat harus menggunakan layanan publik secara benar, bukan menyalahgunakannya untuk kepentingan pribadi yang egois.

Kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. Bagi petugas, penting untuk tetap waspada meski dalam kondisi darurat. Bagi masyarakat, jangan sampai menyalahgunakan kepercayaan petugas yang siap membantu kapan saja.

Darus dan timnya berkomitmen tetap profesional, namun meminta kerja sama semua pihak agar layanan darurat bisa berjalan lancar tanpa gangguan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *