Cinta-news.com – Siklon Tropis Senyar yang sebelumnya menguat di Selat Malaka kini akhirnya melemah. Namun sebelum benar-benar punah, sistem cuaca ini justru memicu curah hujan ekstrem di berbagai penjuru Indonesia. BMKG mencatat periode 25–27 November 2025 sebagai momen hujan dengan intensitas luar biasa. Beberapa daerah bahkan mengalami curah hujan ekstrem seperti Aceh Utara (310,8 mm/hari), Medan (262,2 mm/hari), Tapanuli Tengah (229,7 mm/hari), dan Padang Pariaman (154 mm/hari). Fenomena atmosfer pendukung seperti Gelombang Rossby Ekuator juga turut memperkuat sistem hujan di wilayah tersebut.
BMKG sekaligus melaporkan kemunculan Siklon Tropis KOTO di Laut Filipina. Siklon ini memicu hujan sedang hingga lebat serta gelombang tinggi 1,25–4 meter di perairan utara Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara. Masyarakat pesisir di kawasan tersebut perlu meningkatkan kewaspadaan.
Kombinasi fenomena atmosfer skala global dan regional akan terus memengaruhi cuaca Indonesia selama seminggu ke depan. Beberapa indikator iklim menunjukkan aktivitas tinggi. Dipole Mode Index (DMI) mencatat angka -0,6 yang mengindikasikan peningkatan pembentukan awan hujan di barat Indonesia. La Nina lemah dengan indeks Nino 3.4 sebesar -0,42 turut memicu hujan di kawasan timur. Monsun Asia yang menguat juga meningkatkan suplai uap air dari Samudra Hindia. Sementara Madden–Julian Oscillation (MJO) fase 6 aktif di Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua.
BMKG mendeteksi kombinasi kuat antara MJO, Gelombang Kelvin, dan Gelombang Rossby Ekuator di Selat Malaka hingga selatan Jawa. Kombinasi ini membentuk awan hujan dalam volume sangat besar.
Siklon Tropis KOTO (65 knot/975 hPa) bergerak menuju Laut China Selatan. Pergerakannya memicu hujan sedang-lebat di Kepulauan Riau dan gelombang tinggi hingga 4 meter di Natuna dan Anambas. Ex-Siklon Tropis SENYAR (25 knot/1005 hPa) masih bertahan di daratan Malaysia dan akan melemah dalam 48 jam. Namun sisa energinya masih memicu hujan sedang hingga ekstrem di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau.
Lalu, daerah mana yang harus siaga? Periode 28–30 November 2025 akan didominasi hujan ringan hingga ekstrem. Potensi hujan sedang-lebat meliputi Aceh hingga Papua Selatan. BMKG menetapkan status Siaga untuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jawa Timur, NTB, NTT, dan Kalimantan Barat. Status Awas untuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Kepulauan Riau juga perlu waspada angin kencang.
Ancaman belum berakhir! Periode 29 November–03 Desember 2025 masih berpotensi hujan sedang-lebat. Wilayah terdampak meliputi Aceh hingga Papua dengan status Siaga untuk Jawa Timur, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Papua Pegunungan.
BMKG mengingatkan bahwa prakiraan ini dapat berubah sesuai perkembangan atmosfer. Masyarakat dapat mengakses informasi real-time melalui situs resmi BMKG, aplikasi infoBMKG, atau media sosial @infoBMKG. Keselamatan Anda bergantung pada kewaspadaan dan informasi yang tepat!
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com











