JAKARTA, cinta-news.com – Warga mengeluhkan warung sepi imbas adanya tumpukan sampah di Kanal Banjir Timur (BKT) RT 08, RW 07, Marunda Kepu Ujung, Jakarta Utara.
“Memang sangat mengganggu, bahkan pelanggan pun kesulitan untuk berbelanja,” jelas Murni (55), pemilik warung, saat menerima wawancara di lokasi usahanya pada Rabu (11/6/2025).
Padahal, kata Murni, sebelum muncul tumpukan sampah, jalan di depan warungnya terbuat dari batu pemecah ombak.
Di lokasi itu, orang banyak menghabiskan waktu untuk bersantai, memancing, bahkan terapi kaki.
Warga Gagalkan Percobaan Bunuh Diri di Flyover Sragen
Kondisi itu berubah sejak 2019 ketika Dinas Kebersihan justru memanfaatkan jalan depan warung Murni sebagai lokasi penumpukan sampah kiriman dari Kali Bojong yang akan dikirim ke BKT Marunda.
Sebelumnya, truk pengangkut sampah rutin membawa sampah-sampah tersebut ke TPST Bantar Gebang dua kali seminggu.
Namun, sejak 2024, truk tersebut tak lagi datang. Sebab, tak ada lagi lahan di Bantar Gebang untuk menampung tumpukan sampah itu.
Akhirnya, petugas Dinas Lingkungan Hidup (LH) menguruk tumpukan sampah basah di depan warung Murni menggunakan tanah merah.
“Kemarin saat petugas menguruk sampah, hampir empat bulan saya tidak bisa jualan. Sampah memenuhi tempat ini, saya hanya bisa di dalam saja,” ucap Murni.
Mereka sudah berusaha meminta konfirmasi ke Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Utara terkait tumpukan sampah ini.
Kasudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara Edi Mulyanto menyebut akan segera mengecek tumpukan sampah itu.
“Sebentar ya, saya cek,” jawab Edi.
Namun, hingga berita ini terbit, Edi belum memberikan tanggapan lebih lanjut terkait tumpukan sampah tersebut.
Satu tanggapan untuk “Warung Sepi, Warga Sindir Tumpukan Sampah BKT Marunda”