Cinta News – Kabar Terkini, Penuh Inspirasi!
News  

TNI AL Tambah Kekuatan, Koarmada Baru Segera Hadir di Kaltim dan Ambon

Cinta-news.com – TNI AL segera membangun dua Komando Armada (Koarmada) baru di Kalimantan Timur dan Ambon. Pemerintah melalui TNI AL dengan penuh keyakinan mewujudkan pembangunan kedua pangkalan angkatan laut anyar ini di posisi vital. Alhasil, langkah strategis ini pasti langsung mengubah peta kekuatan laut nasional kita.

Pembangunan kedua Koarmada TNI AL tersebut merupakan bagian konkret dari pelaksanaan program Optimum Essential Force (OEF). RPJMN 2025-2029 secara resmi memberikan mandat pada program ini. Oleh karena itu, dengan adanya penambahan kekuatan ini, pemerintah berambisi mewujudkan postur pertahanan nasional yang tidak hanya modern, tetapi juga sangat adaptif terhadap segala bentuk ancaman di masa depan.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI AL, Laksamana Pertama TNI Tunggul, dengan tegas mengonfirmasi detail lokasinya. “Untuk lokasi, kami merencanakan Koarmada IV di Kalimantan Timur dan Koarmada V di Ambon,” ujarnya pada Selasa (4/11/2025). Sebagai akibatnya, penempatan ini menunjukkan fokus TNI AL dalam mengamankan dua wilayah kepulauan yang sangat strategis di Indonesia bagian timur.

Sebelum mengumumkan rencana ekspansi ini, TNI AL telah mengoperasikan tiga Komando Armada yang sudah mapan. TNI AL menempatkan Koarmada I di Tanjungpinang, Koarmada II di Surabaya, dan Koarmada III di Sorong. Dengan kata lain, penambahan dua Koarmada baru ini akan melengkapi dan memperkuat jaring pertahanan laut nasional yang sudah ada.

TNI AL secara resmi menyesuaikan pembentukan dua Koarmada tambahan ini dengan konsep pertahanan revolusioner, yaitu “konsep pertahanan pulau-pulau besar dan gugusan pulau strategis”. Akibatnya, konsep ini memastikan bahwa setiap gugusan pulau penting di Indonesia akan mendapatkan perlindungan militer yang memadai dan langsung.

TNI AL tidak hanya membangun Komando Armada baru. Mereka juga secara agresif berencana mengembangkan satuan-satuan pendukungnya seiring dengan rencana penggelaran lima Koarmada ini. Selanjutnya, pengembangan ini akan mengacu pada konsep SSAT atau Sistem Senjata Armada Terpadu. Maka dari itu, setiap armada tidak akan berdiri sendiri, tetapi didukung oleh sistem yang komprehensif.

Konsep SSAT yang canggih ini secara cerdas mencakup empat pilar utama kekuatan TNI AL. Keempat pilar tersebut terdiri dari kapal perang (KRI), pesawat udara, pasukan marinir, dan pangkalan. Dengan demikian, kekuatan laut Indonesia tidak lagi hanya mengandalkan kapal perang, tetapi merupakan gabungan dari berbagai elemen tempur yang saling melengkapi.

Mereka melakukan penguatan SSAT secara khusus agar setiap Koarmada nantinya memiliki dukungan logistik dan operasional yang sangat memadai, yang disesuaikan dengan karakteristik wilayahnya masing-masing. Misalnya, Koarmada di Ambon akan mengamankan perairan Maluku yang kaya akan sumber daya alam, sedangkan Koarmada di Kalimantan Timur akan menjaga pintu gerbang laut di jantung Kalimantan. Alhasil, pendekatan ini membuat sistem pertahanan menjadi lebih efisien dan efektif.

Pemberitaan sebelumnya juga menyoroti target besar TNI secara keseluruhan. TNI dengan percaya diri menargetkan penguatan pembangunan yang masif, mulai dari ratusan batalyon Angkatan Darat (AD), armada Angkatan Laut (AL), hingga puluhan satuan radar (Satrad) Angkatan Udara (AU). Pada akhirnya, semua upaya ini bertujuan untuk menciptakan kekuatan pertahanan yang solid dan multidimensi.

Pembangunan kekuatan TNI yang masif ini juga merupakan bagian tak terpisahkan dari implementasi OEF. RPJMN 2025-2029 memberikan amanat resmi pada program OEF ini. Tujuannya tetap sama: untuk mewujudkan postur pertahanan nasional yang adaptif dan modern. Dengan demikian, komitmen pemerintah dalam memperkuat pertahanan nasional benar-benar tidak diragukan lagi.

Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) membahas isu strategis ini dalam rapat koordinasi pada Rabu (29/10/2025). Melalui rakor ini, Kemenko Polkam memastikan arah pembangunan kekuatan TNI tahun 2025-2029 berjalan terpadu dan sejalan dengan kebijakan pertahanan nasional.

Asdep Koordinasi Kekuatan, Kemampuan, dan Kerja Sama Pertahanan Kemenko Polkam, Brigjen TNI (Mar) Kresno Pratowo, dalam keterangannya pada Jumat (31/10/2025), menyampaikan, “Melalui Rakor ini, kami memastikan arah pembangunan kekuatan TNI tahun 2025-2029 berjalan terpadu dan sejalan dengan kebijakan pertahanan nasional yang tertera dalam RPJMN.” Oleh karena itu, semua langkah ini telah melalui perencanaan yang matang dan terkoordinasi.

Sementara TNI AL fokus pada armada laut, TNI AD juga tidak ketinggalan. Mereka akan memfokuskan penguatan pertahanan daratnya di wilayah-wilayah perbatasan seperti Papua, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur. Bahkan, mereka menargetkan pembentukan 750 Batalyon Tempur (BTP) hingga 2029. Sebagai hasilnya, pertahanan di daerah perbatasan akan diperkuat secara signifikan.

TNI AL sendiri, selain membentuk lima Komando Armada (Koarmada), juga berencana membentuk lima belas Komando Daerah Maritim (Kodaeral) yang baru. Selain itu, mereka akan terus menggenjot modernisasi besar-besaran pada sarana dan prasarana kapal baru yang berbasis teknologi informasi. Maka dari itu, peningkatan kualitas dan kuantitas menjadi prioritas utama.

TNI AU juga menunjukkan ambisi yang sama besarnya. Mereka menargetkan pembentukan 33 Satrad hingga 2029. Lebih dari itu, mereka bahkan akan mengembangkan Satuan Antariksa di bawah Kohanudnas untuk memperkuat sistem pertahanan udara nasional. Akhirnya, dengan semua rencana ini, postur pertahanan Indonesia di darat, laut, dan udara diproyeksikan akan mengalami lompatan yang sangat besar menuju era baru yang lebih modern dan tangguh.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

Exit mobile version